Jika selama ini Steak identik dengan makanan yang mahal dan untuk kalangan tertentu saja, maka hal tersebut tidak berlaku di Bowjo Steak and Drink.
Di cafe yang berlokasi di Bandar Purus no 35 A1 Padang ini, kita bisa menikmati berbagai jenis olahan Steak yang akan memanjakan lidah, namun dengan harga kali lima.
Cukup merogoh kocek mulai Rp. 13.000 hingga Rp. 45.000, untuk Premium yaitu Tenderloin Steak. Pengunjung sudah bisa menikmati berbagai pilihan jenis Steak seperti Black Pepper, teriyaki, saus rujak, atau mushroom.
Hadirnya Bowjo Steak and Drink ini, berawal dari keinginan Asmi Siswara (33), agar masyarakat, khususnya di Sumatera Barat bisa menikmati hidangan Steak dengan harga yang terjangkau.
Ia berinisiatif untuk mendirikan Bowjo Steak. Dengan mengambil konsep Steak Kaki Lima, Asmi ingin merubah mindset yang selama ini beranggapan makan Steak itu mahal.
“Karena selama ini masyarakat berpikiran, khususnya di Sumatera Barat, bahwa Steak itu harganya mahal. Kita mau mengubah pandangan tersebut dengan membawa konsep Steak Kaki Lima di Kota Padang,” ungkap Asmi saat diwawancarai infoSumbar.
Lebih lanjut Ia bercerita, untuk memenuhi harapannya tersebut. Ia memutuskan untuk belajar memasak secara khusus di jakarta selama satu bulan penuh.
“Belajarnya di Jakarta, satu bulan tapi tiga minggu khursus dan satu minggu setelah itu keliling-keliling, untuk pemahaman,” cerita Asmi kepada infoSumbar.
Untuk pemilihan nama ‘Bowjo’ sendiri, Ia mengatakan, mengambil dari bahasa Perancis yang berarti “Selamat Pagi”, hal tersebut agar bisa selalu semangat.
“Penamaanya diambil dari bahasa Perancis, yang berarti Selamat Pagi. Itu agar kita semangat terus, namun juga banyak yang memplesetkan artinya. Karena dalam bahasa jawa, ‘Bowjo’ ini artinya pasangan,” ujarnya sembari tertawa.
Menu andalan Bowjo saat ini adalah Steak Rujak. Yaitu Steak dengan perpaduan antara bumbu lokal dan western, dimana brown sauce (saus inti) di campur dengan bumbu lokal seperti racikan terasi.
“Kalau menu favorit pelanggan biasanya rata-rata semua sama-sama disukai, seperti Steak black pepper, teriyaki, saus rujak, atau mushroom, jadi tergantung selera. Tapi paling banyak Black pepper dan Barbecue,” ujarnya.
Meskipun mengusung harga kaki lima, namun design interior Cafe yang buka setiap hari dari pukul 12.00 hing 23.00 WIB tetap terbilang modern. Dengan mengusung warna-warna soft yang di dominasi coklat, Asmi mengatakan bahwa Ia yang mendisgn sendiri Bowjow And Steak.
“Kita konsep sendiri, kebetulan dari memang suka design dan gambar-gambar. Untuk warna memang sengaja milih yang soft didominasi coklat, biar bawaanya lapar terus. Biar kalau ada tamu, bawaannya pengen makan terus,” ujarnya tersenyum.
Kedepannya, Asmi berharap bisa mengambil hati para konsumen di Sumatera Barat yang selama ini masih beranggapan bahwa makan daging itu hanya sate atau rendang.
“Nga muluk-muluk sih, pengennya bisa buka 100 cabang. Namun untuk saat ini mau berusaha mengambil hati konsumen, khusunya Sumatera Barat yang mindsetnya makan dagingnya sate kalau nga rendang,” ungkapnya. (IS/Arie Huda)