Infosumbar.net – Puncak Festival Tepi Ayer akan digelar pada 29-30 Juli 2023 mendatang, di kawasan wisata tepi Danau Singkarak, tepatnya di Tanjung Mutiara, Nagari Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) Tepi Ayer adalah suatu festival yang berbasis pada ide-ide pelestarian lingkungan (ekologi), yang dikemas sebagai peristiwa merayakan dan mensyukuri proses dari merawat bumi beserta isinya, khususnya air sebagai sumber dari berbagai rantai ekosistem lingkungan dan budaya.
Sebelumnya, sebagai bagian pra-festival, telah dilaksanakan: Seminar budaya dan ekologi dengan tajuk “Refleksi Interaksi Manusia Dengan Air Dalam Konteks Merawat peradaban” pada 23 Juni 2023 lalu. Seminar ini berupaya melihat potensi maupun persoalan lingkungan tepian air dari beragam perspektif, seperti sejarah interaksi manusia dengan air, budidaya, serta beragam praktik kebudayaan dalam menjaga air sebagai bagian dari lingkaran besar ekosistem sumber daya alam.
Selain seminar, pada tanggal 24-25 Juni 2023 lalu, rangkaian festival ini juga menghadirkan kegiatan Workshop Tata Kelola Festival. Workshop ini mengajak warga sekitar mengenali lebih dalam mengenai “festival” sebagai suatu peristiwa budaya, bagaimana ia dikelola, serta tata kelola seperti apa yang cocok untuk suatu konteks wilayah dan isu tertentu.
Festival ini dikuratori oleh Dedi Novaldi, M.A (Direktur Nuraga Budaya) dan Albert Rahman Putra, S.Sn (Komunitas Gubuak Kopi), serta melibatkan beragam komunitas seni dan budaya di Sumatera Barat. Festival Tepi Ayer ini dibentuk dan diproses melalui kerja kolaboratif, antara komunitas dan masyarakat dengan berbagai stakeholder lintas disiplin ilmu, dalam mengembangkan wacana pelestarian lingkungan tepian danau melalui peristiwa budaya.
Beberapa kegiatan yang akan hadir di puncak perayaan antara lain, Pameran Teknologi Tradisional, Atraksi Mamasak Samba, Barandam Mancari Pensi, Atraksi Manjalo Ikan, Workshop Batik Ecoprint, Pagelaran Seni, Atraksi Budaya, Pacu Biduak (sampan) dan Bazar UMKM.
Selama dua hari tersebut pengunjung juga akan disuguhkan sejumlah penampil, yang dikurasi untuk memperkaya pengalaman apresiasi seni warga, antara lain: pertunjukan kolaborasi Komunitas Paninjauan Saiyo (Tanah Datar) dan Komunitas Marakik Aso (Tanah Datar), Bintang Harau (Limapuluh Kota), Gaung Marawa (Batusangkar), Guguak Carano (Tanjung Barulak), Iqbal 17 (Padangpanjang), Komedi Anak Senja (Padangpanjang), Lab Art Project (Lasi), Sanggar Langgam Nan Tujuah (Simawang), dan tak lupa dimeriahkan oleh kelompok musik Orkes Taman Bunga (Padangpanjang).
Informasi terkait kegiatan ini dapat dipantau melalui media sosial instagram @tepiayer.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Nuraga Budaya, sebuah lembaga non-profit yang fokus pada ranah kebudayaan melalui penyelenggaraan festival budaya, pengembangan literasi budaya dan program peningkatan keterampilan kreatif individu maupun kolektif.
Nuraga Budaya berkomitmen untuk mengembangkan dan mempromosikan keragaman budaya Indonesia melalui peningkatan kapasitas dan kesadaran akan ekspresi budaya yang berbeda dan nilai-nilainya dengan berbagai pendekatan, strategi, metodologi yang kreatif dan inovatif.
Kegiatan ini didukung oleh Platform Indonesiana KEMENDIKBUDRISTEK melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) bersama Bidang Kebudayaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. (*/peb)