infosumbar.net – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI menggelar meluncurkan peringatan 100 tahun budayawan sekaligus sastrawan termemuka Indonesia asal Sumatera Barat (Sumbar) A.A Navis di Youth Center, Bagindo Aziz Chan, Padang, Sabtu (9/3/2024).
Peringatan 100 tahun A.A. Navis dilaksanakan sebagai upaya untuk mengapresiasi penetapan hari lahir salah satu sastrawan termuka Indonesia sebagai perayaan internasional oleh UNESCO.
Penetapan peringatan 100 tahun A.A. Navis disampaikan oleh Direktur Jenderal UNESCO daat penutupan Sidang Umum ke-42 UNESCO di Paris, Prancis, pada 23 November 2023.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak mengatakan, tujuan dari peringatan 100 tahun A.A Navis adalah untuk memperkenalkan kembali karya dan pemikiran A.A. Navis kepada publik secara luas dan mengkontekstualisasikan muatan dari karya dan pemikirannya dengan situasi Indonesia hari ini.
“Peringatan 100 tahun A. A. Navis akan dilakukan juga oleh berbagai balai dan kantor bahasa di daerah yang dituangkan dalam berbagai perspektif kegiatan. Secara khusus, kami berharap, kampus-kampus sastra di Padang bisa turut memperingati dengan menggelar kegiatan serupa,” kata Abdul Khak.
Peringatan dimulai Maret hingga November mendatang. Peringatan nasional dilaksanakan pada 17-19 November di Taman Ismail Marzuki. Lalu di tingkat Internasional digelar di markas Unesco pada 11-15 November.
Dalam kesempatan itu hadir putri A.A. Navis, Gemala Ranti sebagai salah satu narasumber. Ia mengaku bangga karena 100 tahun kelahiran ayahnya diperingati secara internasional.
“Saya memanggil beliau papi. Tidak hanya sastrawan, bagi saya papi adalah sosok pria yang selalu menampilkan keharmonisan dalam keluarga. Makan malam harus besama seluruh keluarga. Anaknya wajib bercerita pengalaman sehari-hari pada momen itu,” kenangnya.
Di Indonesia, A.A. Navis dikenal sebagai sastrawan dan intelektual dengan karya-karya penuh nada satir. A.A. Navis memberikan kontribusi bermakna sebagai aktor sejarah yang kerap menyampaikan kritik melalui karya-karyanya, baik fiksi maupun nonfiksi.
Diketahui, karya-karya A.A. Navis juga dipandang sebagai suatu model yang mengimplikasikan dinamika, kegetiran, keabsurdan, tetapi juga paradigma transformasi ke-Indonesia-an yang lain. (peb)