Padang, (infosumbar) – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menunda pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) 2021 yang semula dijadwalkan berlangsung dari 4 – 12 September menjadi 16 sampai 21 Oktober 2021.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial di Padang, Kamis, mengungkapkan pengunduran jadwal tersebut terkait, dengan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di empat daerah di Sumbar, yaitu Kota Solok, Padang Panjang, Bukittinggi dan Padang.
Baca juga
Pengumuman CPNS dan PPPK Kemenag, Sediakan 10.819 formasi
Mulai Berlaku Hari Ini, Tamu Pesta Nikah Dibatasi dan Harus Siapkan Nasi Kotak
“Berdampak pada proses dan persiapan TDS yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan,” katanya.
Menurut Novrial kegiatan TDS saat ini sudah tender dan sudah ada pemenang, tahap persiapannya seperti survei rute dan persiapan dengan pihak kabupaten dan kota serta pihak pendukung seperti influencer juga sponsor terkait mulai rampung.
Lebih lanjut ia mengatakan, pelaksanaan TdS 2021 direncanakan ditayangkan secara virtual, agar masyarakat dapat menyaksikan live streaming melalui Facebook dan Instagram Dinas Pariwisata Provinsi dan Kota.
Baca juga
Besok, Aturan PPKM Mikro Mulai Berlaku di Kota Padang
PPKM Mikro, Polresta Padang belum Berlakukan Penutupan Ruas Jalan
“Nanti akan ada Drone yang diterbangkan menayangkan secara langsung perlombaan itu, ini untuk menghindari kerumunan masyarakat yang menyaksikan TdS 2021” sebutnya.
Selain itu pihaknya dalam ajang itu akan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Pembalab dan semua staf akan di swab sebelum kegiatan dimulai, pada garis start dan finish orang dibatasi masuk dan diusahakan juga yang berada dijalur TDS hanya pembalab saja.
“Prosesnya lancar, tidak banyak kendala. Untuk pesertanya saat ini masih dihimpun oleh Tim Teknis, pelaksanaan tidak jauh berbeda dari tahun 2019 kemarin, kalau tahun sebelumnya kan disaksikan langsung oleh banyak masyarakat dan ada kerumunan. Tahun ini akan diminimalisir dengan Live Streaming,” katanya.
Kadis mengungkapkan karena masih dalam tahap penghimpunan data, maka detail peserta belum bisa diketahui. Namun menurutnya, pembalab tahun 2019 lalu berasal dari negara Malaysia, Filiphina, Jepang, Korsel, Australia, Iran dan sejumlah negara lain.
“Mereka datang atas nama Tim, bukan negara. Jadi, satu tim itu atlet nya bisa berasal dari negara-negara yg berbeda. Rilis data akan dikeluarkan 1 bulan sebelum H-1 dan kini mereka masih bekerja mempersiapkan segala-sesuatunya,” jelasnya. (fhr/agp)