Infosumbar.net – Kondisi kabut asap di Kota Padang per tanggal 1 November 2023 sudah mulai membaik. Berdasar pada angka Indeks Kualitas Udara (AQI) saat ini angka AQI US berada di angka 130. Kategori ini terbilang turun jika dibandingkan 2 minggu lalu.
Penurunan angka tersebut senada dengan penuturan beberapa Kepala Puskesmas di wilayah Kota Padang. Dokter Mestika Rusydi, Kepala Puskesmas Anak Air menyatakan bahwa kondisi kabut asap ini sudah beberapa bulan belakangan terjadi. Namun, saat ini untuk kabut asapnya sepertinya sudah mulai menurun. Hal ini terjadi sejak akhir Oktober ini, jelasnya.
Ia mengatakan “Bulan lalu, itu memang ada peningkatan pasien di puskesmas ini. Dampak yang sering dimunnculkan dari adanya kabut asap ini adanya ISPA. Pertambahan angka ISPA saat kabut ini mencapai 10% dari biasanya. Jika biasanya pasien penderita itu 50%, saat ini meningkat menjadi 60%”. Ini berlangsung sejak bulan lalu, hingga pertengahan oktober ini. Di akhir Oktober sudah mulai berkurang. Beberapa gejala yang sering dialami pasien seperti mata berair, sesak nafas, sakit tenggorokan”, ucapnya.
Hal serupa juga terjadi pada Puskesmas Lubuk Buaya. Dari jumlah pasien yang masuk ke puskesmas tersebut, pada rentang 16 -21 Oktober, angka pasien pada puskesmas tersebut mencapai 110 orang. Namun, angka tersebut turun menjadi 98 pasien pada 23-28 Oktober. Dokter Celsia Krisanti Darsun, M.Kes, Kepala Puskesmas tersebut menjelaskan, peningakatan udara yang semakin bersih berpengaruh pada sedikitnya polusi yang muncul. Sehingga dampak yang ditimbulkan ke masyarakat tidak terlalu besar. Penyakit ISPA akibat kondisi asap ini ada, namun tidak separah pertengahan Oktober lalu, jelas Dokter tersebut.
Celsia juga mengatakan “untuk kondisi ini sebenarnya dari pihak puskesmas telah melakukan penyuluhan ke masyarakat dan juga ke sekolah-sekolah. Puskesmas juga telah mengedukasi masyarakat agar menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar rumah, hingga menggunakan air purifier di rumah”. Namun dia menyatakan, di balik itu, masyarakat tidak terlalu mematuhi menggunakan masker jika hal tersebut belum memiliki dampak kepada dirinya. Hal ini sering sekali menjadi kendala bagi pihak puskesmas.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Mela Aryati, M.Kes, Kepala Puskesmas Lapai, ia menjelaskan sejak 2 minggu terakhir pertambahan pasien tidak mengalami peningkatan. Ia menyatakan, pada September lalu angka pasien mencapai 370 kasus ISPA. Namun pada Oktober, angka tersebut turun menjadi 240 kasus. Dan hingga saat ini tidak mengalami peningkatan, ujarnya (*).