Infosumbar.net – Revitalisasi Pasar Raya Solok akan segera rampung dibangun pada akhir Desember 2022.
Pembangunan koridor Pasar Raya Solok ini telah dimulai semenjak bulan Juli 2022. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKUKM) Zulferi, mengatakan, pengerjaan dapat dilaksanakan dalam waktu minimal enam bulan.
“Tapi yang menjadi halangan besar saat ini adalah hujan. Karena saat ini masuk pada proses pengelasan. Apalagi las dibagian atas koridor, otomatis kalau hujan akan diberhentikan,” katanya saat ditemui Infosumbar di ruangannya pada Selasa (13/12/2022).
Adapun tujuan dari revitalisasi pasar ini, menurut Feri, adalah untuk memberikan rasa nyaman bagi pedagang maupun pengunjung.
“Selama ini Pasar Raya Solok ini semrawut, banyak tenda-tenda yang rasanya tidak layak. Jadi, pemerintah daerah berupaya agar pasar lebih baik terutama untuk pedagang kaki lima. Pengunjung dan pedagang bisa nyaman dalam transaksi jual beli,” ujarnya.
“Juga, tujuannya untuk mengurangi potensi kebakaran. Sebab, terpal-terpal yang dipakai pedagang itu kan rawan terbakar. Saya berupaya agar pasar ini bisa selesai tepat waktu,” imbuhnya.
Dalam target kontrak, harusnya Pasar Raya Solok sudah rampung hingga 24 Desember 2022.
“Namun sekarang memang kendala dipemasangan atap. Karena cuaca sekarang tidak memungkinkan, banyak pegelasan kalau hujan terhenti pengerjaanya, sepertinya akan selesai pada 30 Desember 2022,” tuturnya.
Sebelumnya, Feri menerangkan, pembangunan koridor Pasar Raya sempat mendapat penolakan dari beberapa pedagang.
“Alasannya, karena mereka (pedagang) dulu, ketika pasar terbakar dan pedagang dipindahkan ke pasar penampungan, namun setelah kembali lagi ia tidak dapat tempat berjualan. Tapi sekarang, saya jamin pedagang pasar raya akan mendapatkan tempat sesuai tempat asal mereka berjualan sebelum pasar di revitalisasi,” terangnya.
Maka dari itu, ada sebanyak 148 pedagang yang terdampak dari pembangunan ini, dan yang paling banyak adalah pedangan kaki lima.
“Jika sudah selesai revitalisasi, sudah rampung dan dibersihkan kembali maka seluruh pedagang di Pasar Raya Solok yang saat ini berdagang di pasar penampungan akan kembali berjualan seperti biasa,” sebutnya.
Sedangkan dana yang yang dihabiskan dalam pembangunan koridor ini mencapai Rp 7,1 M dari APBD Kota Solok.
“Yang dibenahi yaitu di Blok 7 sampai ke dalam pasar sekitar 200 meter. Anggaran APBD untuk koridor menelan biaya hingga Rp 7,1 M,” tutupnya. (Ayi)