infosumbar.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan mengharapkan upaya konkret dalam memajukan kebudayaan di tengah gempuran kemajuan teknologi sekarang ini.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan akan pelestarian warisan budaya di Solok Selatan itu, Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumatra Barat menggelar
Seminar Pelestarian Warisan Budaya Kawasan Seribu Rumah Gadang di Hotel Pesona Alam Sangir, Solok Selatan, Senin (9/10).
Asisten I Pemkab Solok Selatan, Efi Yandri menyampaikan, pemajuan kebudayaan saat ini harus mampu hadir dalam kemajuan teknologi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut. Sehingga dari hal itu diperlukan upaya konkretnya.
“Warisan budaya ini kalau tidak dijaga dan dirawat, maka akan hilang sejarah dan identitasnya. Tentu kita memberikan perhatian lebih terhadap situasi ini melalui visi misi Pemkab Solok Selatan pada misi kelima,” katanya.
Pemkab Solok Selatan sendiri, lanjut Efi Yandri, telah meningkatkan penganggaran untuk pemajuan kebudayaan tersebut. Ia menyebutkan penganggaran ini meningkat secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pelestarian dan perawatan cagar budaya, Pemkab Solok Selatan di tahun 2023 ini telah menganggarkan pendanaannya sebesar Rp2,6 miliar.
“Di tahun 2022 lalu kita menganggarkan pelestarian cagar budaya ini sebesar Rp120 juta, dan di tahun ini meningkat signifikan. Dan upaya lain sebagai penguatan kita telah memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat hingga lembaga adat untuk pemajuan kebudayaan di Solok Selatan ini,” katanya.
Pemkab Solok Selatan menyampaikan terima kasihnya pada BPK Wilayah III Sumbar yang telah melaksanakan seminar pelestarian warisan budaya ini di Solok Selatan. Sehingga diharapkan menjadi momentum bagi Solok Selatan untuk lebih maksimal lagi dalam memajukan kebudayaan di Solok Selatan ke depannya.
Sementara, Kepala BPK Wilayah III Sumbar, Undri menjelaskan, terlaksananya pelestarian warisan budaya terhadap Kawasan Saribu Rumah Gadang ini diharapkan menjadi salah satu upaya penting untuk memajukan kebudayaan di Solok Selatan khususnya dan Sumbar umumnya.
“Kita mengharapkan Kawasan Saribu Rumah Gadang ini bisa menjadi sentra dalam meningkatkan identitas, edukasi dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Jadi penting sekali pada kegiatan ini, kita membahas secara mendalam bagaimana prospek ke depannya,” ujarnya.
BPK Wilayah III Sumbar juga mengharapkan agar pelestarian warisan budaya terhadap Kawasan Saribu Rumah Gadang ini tidak hanya sebatas melindungi dan merawatnya saja. Namun harus ada upaya untuk mengembangkan secara produktif demi memajukan kebudayaan dari segala aspeknya.
Terlebih dalam hal memajukan kebudayaan melalui upaya pelestarian warisan budaya, sinergitas semua sektor harus saling berperan dan bahu-membahu. Tidak hanya menjadi peranan instansi terkait, tapi yang paling utama adalah peran serta masyarakat.
“Karena yang paling terpenting dari pengembangan kebudayaan itu adalah peran masyarakatnya. Sehingga upaya untuk mencapai tiga poin penting (identitas, edukasi dan kesejahteraan) itu dapat diwujudkan, karena melestarikan warisan budaya itu bukan sekadar menjaga nilai, tapi turut menjaga semuanya yang bermuara pada kesejahteraan masyarakatnya,” ujar Undri.
Seminar tersebut diikuti oleh para pengelola cagar budaya yang di Kabupaten Solom Selatan dan juga di hadiri Oleh Asisten III Irwanesa, Kadis Disparbud Solok Selatan Pamil ruskamdani, M. Pd, dan juga beberapa orang narasumber.