Pasa Harau Art & Culture Festival (PHACF) adalah kegiatan kebudayaan yang digagas dan dikelola oleh komunitas Harau, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Kegiatan ini akan digelar mulai hari ini, selasa tanggal 13 september 2016 hingga esok tanggal 14 Setember 2016.
Dede Pramayoza, selaku Direktur PHACF menyatakan bahwa belajar dari Dieng Culture Festival, di Jawa Tengah, kegiatan Pasa Harau Art & Culture Festival adalah upaya pengembangan kebudayaan dan pelestarian seni tradisi sekaligus inisiatif pengembangan pariwisata di pedesaan yang dilakukan oleh warga Nagari di Harau.
“Kegiatan ini tidak menggunakan dana APBD Kabupaten Limapuluh Kota, karena kami sedang mengupayakan kegiatan kebudayaan ini sebagai perayaan dari dan oleh warga masyarakat Nagari Harau itu sendiri.” Ujar Dede.
Namun, biarpun tidak menggunakan dana APBD Kabupaten Limapuluh Kota bukan berarti tidak ada dukungan dari Pemkab Limapuluh Kota. Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi sangat mengapresiasi gagasan Komunitas Harau dalam penyelenggaraan Pasa Harau Art & Culture yang untuk pertama kalinya digelar di Nagari Harau tersebut.
“Kami sangat mendukung dan mengapreasi gagasan komunitas Harau untuk kegiatan kebudayaan dan pariwisata di Lembah Harau. Ini acara yang sangat bagus, dan melibatkan masyarakat di nagari Harau,” kata Irfendi Arbi, Bupati Limapuluh Kota.
PHACF adalah juga kegiatan pemberdayaan masyarakat perdesaan, dimana kegiatan ini dilakukan oleh warga harau yang didampingi oleh beberapa pegiat kebudayaan, dan seni tradisi.
Selama dua hari, ada beberapa kegiatan dalam pasa harau art & culture. Pada tanggal 13 September 2016 akan ada kegiatan kebudayaan Arak Iriang manjapuik Marapuali, berupa upacara adat saat menaikan kuda-kuda rumah untuk hunian. Ada beberapa sajian seni tradisi seperti Tari Pasembahan, Tari Piriang, Musik tradisional, dan festival layang-layang.
Sementara kesokan harinya, pada tanggal 14 September 2016 akan ada kegiatan jelajah lembah harau, berupa keliling jalan kaki perkamungan di harau. Ditengah perjalanan keliling lembah harau, akan ada pertunjukan silek lancah (pertunjukan silat di tengah sawah), Pacu sayak (permainan anak-anak menggunakan batok kelapa sebagai alas kaki, berlomba lari cepat), dan Lomba Pacu Anjing.
Lokasi pertunjukan dalam PHACF akan digelar di Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dengan latar belakang tebing batu yang tinggi di nagari Harau. Karena Harau dikenal dengan Lembah Haraunya karena banyaknya tebing-tebing yang tinggi mengelilingi kampung yang berbatasan dengan Provinsi Riau ini.
Selain beragam seni tradisi dan modern dalam PHACF, ada ragam kuliner khas Harau yang disediakan oleh warga harau seperti Kopi Kawa, yakni minuman tradisional dari daun kopi yang diracik khusus dengan pemanis gula aren atau bisa juga diberi susu kental manis. (rel)
info lebih lanjut mengenai Pasa Harau Art & Culture Festival Dede Pramayoza di Nomor 082392131488.