Siapa yang tidak mengenal Rendang, setelah menjadi makanan nomer 1 didunia berdasarkan jajak pendapat dihalaman CNNGo milik stasiun berita CNN, dengan mengalahkan makanan spesifik dari negara mana saja. Rendang saat ini diburu masyarakat di seluruh dunia.
Hal ini tentunya membuat peluang usaha penjualan rendang semakin meningkat, terlebih dalam bentuk kemasan yang praktis dan mudah dibawa kemana saja. Peluang ini lah yang juga di lihat oleh Wahyu Hidayat (24).
Berawal dari tradisi keluarga yang selalu memasak rendang bakso saat menjelang lebaran, Wahyu selalu membawa rendang bakso buatan keluarganya ke Bandung ketika akan kembali kuliah sehabis lebaran. Dan ternyata, olahan rendang tersebut sangat di sukai oleh teman-temannya.
“Awalnya dari tradisi keluarga, kalau setiap lebaran bikin rendang bakso. Jadi saat balik ke Bandung untuk kuliah, sehabis libur lebaran, saya selalu bawa rendang bakso. Ternyata teman-teman doyan, akhirnya pas sudah tidak kuliah lagi, banyak teman-teman yang minta. meanyakan Rendang baksonya mana,” ujar Wahyu saat wawancara bersama infoSumbar.
Akhirnya, Ia memutuskan untuk terjun langsung ke bisnis kuliner khususya olahan Rendang. Dengan menggunakan nama Rendang Bakso Makyus, pemuda asal Payakumbuh ini memulai usahanya semenjak tiga bulan lalu.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa, Rendang Bakso yang dijualnya saat ini bukanlah Bakso yang kita bayangkan selama ini dengan tekstur yang keras, namun lebih tepanya Rendang danging giling.
“Sebenarnya tidak seperti bakso. Kalau bahasa Payakumbuhnya rendang daging giling, cuma karena pengen lebih menasional di bikin nama rendang bakso,” ungkapnya.
Dengan olahan daging yang lembut tidak alot seperti rendang daging biasa, serta tidak menggunakan penyedap rasa dan pengawet. Rendang Bakso Makyus diklaim cukup berbeda dengan rendang kemasan lainya.
Selain itu Wahyu mengatakan bahwa Rendang olahanya juga tidak menggunakan bayak rempah-rempah seperti rendang rumah makan.
“Kalau rendang biasa atau lainnya biasanya dengan daging biasa, identik dengan daging yang alot, lalu kita bumbunya nga pake penyedap makanan atau pengawet dan kita juga tidak menggunakan banyak rempah, kita berbeda dengan rendang rumah makan pada umumnya,” ujarnya.
Untuk saat ini, Randang Bakso Makyus baru tersedia dalam dua varian, yakni Randang Bakso Daging Sapi dan Daging ayam. Sedangkan untuk harganya, Wahyu mematok harga Rp. 55.000 untuk ukuran 250 gram dan Rp. 30.000 untuk kemasan 125 gram.
Sedangkan untuk pemasaran nya, selain untuk oleh-oleh, Wahyu juga menergetkan pasar pegawai kantoran yang sibuk yang tidak sempat untuk memasak namun menginginkan olahan rendang yang praktis.
“Untuk target, kita berharap bisa mengisi pasar ritel khususnya pasar ritel modern, sedangkan untuk segemntasi kita juga mencoba merambah ke orang-orang kantoran yang tak sempat masak makanan yang bergizi namun pengen makanan rendang yang praktis,” jelasnya.
Wahyu menambhakan, untuk pemesanan, saat ini Rendang Bakso Makyus bisa didapatkan di outletnya yang terdapat di Jalan Veteran, Payakumbuh atau di Sanjai Nita Bukitinggi.
Selain itu juga bisa di dapat dengan pemesanan online di Rendangmakyus.com atau di akun twitter @rendangmakyus, jika via telpon bisa ke nomor telepon 085264846144.
Saat ini Rendang Makyus juga sudah ada beberapa reseller di sejumlah kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Jogja, Batam. (IS/Arie Huda)