Infosumbar.net – Sebagai urat nadi perekonomian nasional, UMKM kerap dijadikan salah satu fokus pemulihan.
Sejauh ini, pemerintah maupun pelaku usaha bahu membahu menekan dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi.
Hal tersebut tampak pada penyelenggaraan bazar dan pasar murah yang digelar di depan RRI Kota Padang, Senin (25/4/2022).
Darima, salah satu pemilik UMKM yang bernama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tenggang Raso Lubuk Begalung, menyediakan sejumlah produk dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Produk yang ditawarkanpun cukup beragam, dimulai dari parcel atau bingkisan hari raya, kerajinan tangan berupa tas dan sulaman, hingga aneka ragam olahan tangan lainnya.
“Olahan tersebut kami jual dengan harga terjangkau, kisaran Rp 50 sampai Rp 350 ribu saja,” tuturnya.
Terkait parcel yang ia jual, kali ini pihaknya melakukan pemotongan harga hingga 50 persen.
Diskon diberlakukan tidak lain untuk membantu masyarakat menyikapi dampak harga kebutuhan pokok yang belum stabil.
“Parcel yang berisi sirup, gula, minyak dan lain-lain ini kami banderol Rp 50 ribu saja, biasanya Rp 100 ribu,” ujarnya.
Telah Hadir Belasan Tahun Silam
Diceritakan lebih lanjut, Darima menyebut usahanya telah ada sejak 2006 silam. Dalam kaitan ini, ia menggaet sejumlah masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi secara ekonomi dan finansial.
“Kami giat merangkul anak-anak jalanan untuk bisa berkreasi sembari mengisi waktu luang dengan hal bermanfaat. Untuk jumlah anggota secara keseluruhan, di Kota Padang sendiri telah ribuan orang,” kata dia.
Produk ini dihasilkan, kata Darima, diolah dari mendaur ulang berbagai limbah plastik.
“Dari sampah menjadi uang,” sebutnya.
“Tempat parcel ini sendiri kami olah dari tali bekas pengikat kardus. Biasanya diperoleh dari aktivitas pedagang di sepanjang jalan bypass,” tutur Darima.
Selain itu, ia menuturkan hasil produknya juga pernah disalurkan hingga ke mancanegara.
“Kendati kami rutin menjual di berbagai even seperti pasar murah ini, produk kami juga pernah dilirik sampai ke Malaysia dan Singapura,” paparnya.
Darima berharap, pemerintah dapat menggerakkan kembali setiap usaha yang dikembangkan publik.
Sebab, menurutnya ada ladang penghasilan yang luas jika sejumlah pihak mampu menciptakan solusi di tengah masyarakat.
“Semoga pemerintah mampu membantu masyarakat yang putus kuliah, atau daur ulang ini kita optimalkan,” tutupnya. (Ism03)