Padang Pariaman, (infosumbar) – Pemerintah pusat secara resmi telah menerapkan pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat pada Sabtu (3/7/2021) untuk wilayah Jawa dan Bali. Seluruh kegiatan dan pergerakan dilaporkan dilaporkan benar-benar terbatas dan dalam pengawasan pihak keamanan.
Kendati pelaksanaan PPKM Darurat ini hanya sebatas di Jawa dan Bali, dampaknya juga dirasakan hingga ke daerah, termasuk Sumatera Barat. Salah satu komponen yang terdampak itu adalah aktivitas di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Menurut Humas BIM, Fendrick Sondra, hingga saat ini, aktivitas di BIM masih berlangsung normal hingga hari ini, Minggu (4/7/2021) dan keesokkan hari, mereka baru menyesuaikan. Untuk perjalanan udara, para calon penumpang masih dapat menggunakan hasil rapid antigen/genose C-19.
“Pada tanggal 3-4 Juli ini kita menyebutnya sebagai masa transisi untuk pemberlakuan SE Satgas No 14/2021-TMT tanggal 5 Juli 2021,”katanya.
Sebagai dasar bertindak, kata Fendrich lagi, pihaknya bersandar kepada SE Menteri Perhubungan No 45 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada masa Pandemi Covid-19 yang diterbitkan tanggal 2 Juli 2021.
Baca juga :
Setamat SMP, Yurza Jadi Remaja Pertama Yang Jalani Vaksinasi Covid-19 di Pariaman
Akan Direlokasi, Ini Curhat Pedagang di Kawasan GOR Haji Agus Salim Padang
Sempat Buron Sejak 2019, DUa Begal Belia Ditangkap Tim Klewang Polresta Padang
Pemprov Sumbar Ambil Alih Pengelolaan GOR Haji Agus Salim Padang
“SE ini mulai berlaku pada Senin 5 hingga 20 Juli 2021. Ada beberapa aturan yang diberlakukan dalam perjalanan udara, seperti penggunaan masker yang berlapis hingga larangan berbicara. Lalu, untuk penerbangan dari dan ke Jawa/Bali, wajib menunjukkan hasil tes negatif RT-PCR yang sampelnya diambil kurang dari 2 x 24 jam. Sedangkan untuk rapid test antigen, hanya berlaku 1 x 24 jam,”jelasnya.
Dengan pembatasan sedemikian rupa, Fendrich memperkirakan aktivitas penerbangan di BIM turun hingga 80 persen. Di saat normal, ada 80 pergerakan setiap hari, yakni 40 take off dan 40 landing di bandara ini. Namun, karena adanya pembatasan, tak tertutup kemungkinan hanya menyisakan 20 pergerakan.
“Kami baru membahas soal implementasinya melalui zoommeeting sore kemarin. Insyaallah hari ini akan disampaikan,”katanya. (Akb/Vfp)