Padang (infosumbar) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala seksi observasi dan informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha, Kamis, mengatakan cuaca ekstrem atau hujan dengan intensitas lebat dengan durasi cukup lama disertai kilat hingga angin kencang.
“Berdasarkan data yang kami himpun beberapa daerah seperti Kota Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan dan sekitarnya sudah masuk dalam kategori ekstrem,” katanya.
Yudha Nugraha menjelaskan, penyebab cuaca ekstrem tersebut dari analisa kami adanya pola gangguan cuaca Madden Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di bagian barat Indonesia.
“Kami memprediksi cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan publik, juga dapat membahayakan pelayaran dan penerbangan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, adanya pola tekanan rendah di Samudera Hindia, pola pertemuan/konvergensi angin timuran di Sumbar, dan suhu muka laut juga cenderung hangat di perairan Samudera Hindia.
“Curah hujan kami amati hingga pukul 07.00 WIB di BIM 250 milimeter, Teluk Bayur 210 milimeter, Padang Pariaman 169 milimeter, semuanya termasuk kategori ekstrem atau melebihi 150 milimeter per 24 jam,” paparnya.
Yudha mengatakan, berdasarkan laporan BPBD Kota Padang dan BPBD Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang paling terdampak oleh cuaca ekstrem tersebut.
“bencana banjir, genangan, pohon tumbang dan banjir bandang terjadi di beberapa titik di kota atau kabupaten tersebut,” ucapnya.
Yudha mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut.
“Cuaca saat ini tergolong ekstrem, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, serta memperhatikan potensi yang dapat membayakan diri,” ujarnya. (nou)