Infosumbar.net- Mengusung tema Digitalisasi, Branding, Pemasaran dan Penjualan, Dinas Parawisata Kota Solok bersama Infosumbar Media Kreasi mengadakan seminar dan diskusi. Kegiatan tersebut berlangsung di Indigo Space Kota Padang, Rabu (10/8/2022).
Adapun, acara ini diikuti oleh 27 pegiat ekonomi kreatif se-Kota Solok, serta dibagi dalam dua sesi penyampaian yang mana diawali dengan penyampaian materi, dan dilanjutkan dengan praktik pemasaran lewat media sosial.
Selaku Penyelenggara, Khairul Hengki menyambut antusias pelatihan tersebut. Kata dia, dengan adanya pelatihan ini dapat membuat peserta lebih profesional lagi dalam mengelola industri kreatif.
“Tujuan pelatihan ini digelar adalah menyiapkan pelaku usaha agar dapat beradaptasi maupun bersaing di era 4.0 sekarang,” papar dia.
Lanjutnya, Hengki menyebut pelatihan telah dilangsungkan selama dua hari di Kota Solok dengan penyampaian materi dari sejumlah akademisi maupun praktisi.
“Di hari ketiga ini, kami berkunjung sekaligus mengadakan diskusi bersama Infosumbar. Diskusi ini bertujuan agar peserta bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya secara langsung dari pembicara yang telah profesional mengelola startup,” ungkap Staff Bidang Pengembangan Objek Wisata Dinas Parawisata Kota Solok itu.
Selanjutnya, CEO Infosumbar Vembi Fernando menjelaskan kepada peserta bagaimana strategi yang baik dalam melakukan branding dan marketing produk.
“Ada banyak cara yang harus teman ketahui dalam pemasaran digital. Salah satunya ialah kita mesti menentukan apa sih identitas dari produk kita lewat logo. Dengan logo yang menarik dan sarat makna, tentunya akan memiliki daya tariknya tersendiri,” papar dia.
Selain itu, ia menjelaskan pentingnya memanfaatkan sosial media untuk menjualkan produk.
Vembi menyebut media sosial yang memiliki prospek menjanjikan di bidang marketing ialah Facebook dan Instagram.
“Semua media sosial memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun, perlu kita ketahui bahwa Facebook memiliki jangkauan lebih luas daripada sosmed lainnya,” terang dia.
“Untuk itu, saya berharap peserta dapat lebih memaksimalkan lagi pemasaran lewat digital. Sebab, penjualan lewat digital saat ini memiliki peluang untuk menjangkau konsumen yang cukup besar,” pinta Vembi.
Salah seorang peserta, Arif Saputra menanggapi bahwa pelatihan ini memberi dampak nyata bagi dirinya.
“Setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini, saya mulai paham bagaimana pengelolaan media sosial yang baik, seperti cara membuat halaman dan pentingnya mengetahui kapan digunakan foto dan video dalam memasarkan produk,” tutur dia.
Ia berharap pelatihan tersebut dapat digelar secara rutin, mengingat masih banyak pelaku usaha yang memiliki potensi besar, namun belum mencoba pasar digital sebagai tempat penjualannya.
“Semoga ke depannya dunia ekonomi kreatif di Sumbar dapat lebih maju lagi,” tutup Arif. (Rma)