2. Lubang Tambang Mbah Soero
Salah satu destinasi wisata sejarah di Sawahlunto adalah Lubang Tambang Mbah Soero. Lubang Tambang Mbah Soero sendiri merupakan lubang tambang peninggalan Belanda. Sewaktu Belanda melakukan penggalian barubara di Sawahlunto masih menggunakan terowongan dan sisa terowongan ini yang kemudian dimanfaatkan oleh Pemko Sawahlunto sebagai destinasi wisata.
Pembukaan dan renovasi Lubang Tambang Mbah Soero ini sendiri dimulai pada Juni 2007 sampai Desember 2007. Barulah pada tahun 2008 Lubang Tambang Mbah Soero dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata sejarah.
Nama Mbah Soero sendiri diambil karena berdasarkan penelitian sejarah, dulunya mandor yang bekerja di Lubang Tambang tersebut bernama Soerono atau dipanggil Mbah Soero.
Lubang Tambang Mbah Soero adalah sebuah saksi sejarah, karena di lubang tambang inilah dulunya Belanda mempekerjakan tahanan yang disebut orang rantai untuk menggali terowongan dan mengambil barubara. Dinamakan orang rantai karena para tahanan ini selalu dirantai.
Tidak hanya Lubang Tambang, sebelum memasuki atau sesudah kembali dari Lubang Tambang Mbah Soero Dunsanak juga bisa menonton video dokumenter mengenai sejarah orang rantai dan Lubang Tambang Mbah Soero di bangunan bernama infobox.
Dunsanak juga tidak perlu takut untuk masuk ke Lubang Tambang Mbah Soero karena ketika masuk akan dilengkapi dulu dengan perlengkapan keamanan seperti helm dan boot serta akan dipandu oleh Pemandu lokal selama masuk ke dalam lubang tambang.