Kota Sawahlunto merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang kaya akan wisata sejarah. Ini karena Sawahlunto dulunya adalah satu daerah yang menjadi basis dalam pendudukan Belanda di Sumatera Barat. Salah satu faktornya adalah kandungan barubara yang terdapat di bawah Kota Sawahlunto yang mencapai ratusan juta ton.
Sejarah Singkat Kota Sawahlunto
Secara harfiah nama Sawahlunto diambil dari kata Sawah dan Lunto. Lunto sendiri merupakan sungai yang mengairi sawah-sawah di kawasan yang menjadi pusat Kota Sawahlunto saat ini. Dulunya sebelum menjadi Kota seperti sekarang kawasan Sawahlunto terdiri dari persawahan yang di tengahnya dialiri Sungai Lunto.
Baru kemudian pada tahun 1800-an Belanda mulai masuk ke Sawahlunto dan mulai melakukan penelitian. Penelitian pertama dilakukan oleh Ir. C. De Groot van Embden pada tahun 1858, kemudian dilanjutkan oleh Ir. Willem Hendrik de Greve pada tahun 1867.
Penelitian de Greve inilah yang kemudian membawa perkembangan bagi Sawahlunto karena ia menemukan kandungan barubara mencapai 200 juta ton di bawah Sawahlunto. Kandungan barubara ini membuat Belanda akhirnya mulai membangun infrastruktur di Sawahlunto tepatnya 1 Desember 1888 yang kemudian tanggal tersebut menjadi hari lahir Kota Sawahlunto.
Dari sini kemudian Sawahlunto berubah menjadi Kota Tambang yang dihuni oleh para pekerja, pegawai dan orang-orang yang mengurus tambang barubara. Pekerja tambang barubara di Sawahlunto sendiri diambil dari para tahanan dari daerah Jawa dan Sulawesi.
Karena latar belakang itulah Kota Sawahlunto menjadi salah satu Kota yang mempunyai banyak destinasi wisata sejarah. Terlebih semenjak penambangan dihentikan dan Sawahlunto pun berubah menjadi Kota dengan wisata sejarah sebagai unggulan.
Jika Dunsanak ingin mengunjungi wisata sejarah di Sawahlunto, maka kunjungilah tempat-tempat ini: