Hugh usul agar dibuatkan cerita singkat tentang Rumah Gadang, kenapa dan bagaimana, kenapa Raja di Solok Selatan ada empat sementara dimana-mana selalu hanya ada satu raja… Para eksekutif yang datang dengan biaya sendiri ini lebih suka memilih tinggal dan menginap dirumah penduduk. Dengan begitu membuat mereka lebih merasa dekat dengan budaya lokal untuk dipelajari. Apalagi Rumah Gadang ini sangat unik buat mereka. “Kalau kami tinggal di Hotel dan makannya dikasih Mac Donald, kami tidak perlu jauh-jauh datang ke Solok Selatan ini…”, tambah Hugh yang ternyata suka Goreng Balado Jengkol, Sate Padang dan Duren ini.
Hari ketujuh
Dari Solok Selatan, Ketua Komunitas Kayak Tirtaseta yang mengorganisasi kegiatan kayaking itu mengatakan, pada Senin (23/11,) Tim Tirtaseta bersama dengan tim kayaker internasional, telah memasuki hari ketujuh survey. “Hari ini kami bersama seluruh anggota tim akan mengarungi Sungai Batang Bangko. Ini kemungkinan akan menjadi trip terakhir sebelum acara photo sessions dilakukan pada 25 dan 26 November,” kata Toto.
Sebelumnya, Tim Tirtaseta bersama dengan empat kayaker internasional telah menyelesaikan lima buah ‘first descent’ kayaking trip atau pengarungan sungai pertama kali dengan kayak ke beberapa jalur yang telah direncanakan, yakni Sungai Batang Liki bagian bawah (Lower Liki), Batang Liki Atas (Uper Liki), Sungai Empat Tangsi Atas (Uper Tangsi), Sungai Batang Sangir Atas (Uper Sangir), dan Sungai Batangsangir Bawah (Lower Sangir).
Pengarungan di Sungai Batang Bangko, menurut Toto, diperkirakan akan berlangsung satu hingga dua hari tergantung perkembangan di lapangan. Dalam pengarungan tersebut belum adapeta yang detail, mengingat survei tersebut merupakan program untuk mengeksplorasi dan merintis, serta mendata. “Jadi, ini murni kegiatan pionir. Kami dan para tamu internasional berterima kasih kepada Disbudparpora Solsel yang sudah menyiapkan sketsa awal yang sangat membantu di lapangan. Dengan peta awal tersebut semuanya menjadi lebih mudah untuk titik tolak,” kata Toto.
Terkait dengan kesan-kesan yang dialami selama trip, Toto mengatakan, “Semua kayaker internasional menyatakan kepuasan dan kekaguman mereka atas sungai-sungai di solok Selatan. Dan mereka tidak hanya menyatakan akan kembali ke Solok Selatan, tetapi memiliki rencana lebih besar untuk mengembangkan wilayah Negeri Seribu Rumah Gadang ini sebagai destinasi. Ini sungguh menggembirakan dan membangggakan,” kata Toto.
Tokoh pariwisata Sumbar kelahiran asli Solok Selatan, Nofrins Napilus mengatakan, pihaknya merasa bangga apa yang dirintisnya mulai memberikan gambaran cerah. Bermula dari memotret beberapa jeram, air terjun, dan sungai-sungai di Solok Selatan 5 tahun lalu bersama fotografer Guntur Primagotama, Nofrins kemudian memposting foto-foto hasil jepretannya itu pada situs fotografi pariwisata West-Sumatra.com yang ia miliki. Dari sanalah semuanya berawal. Tidak hanya itu, Nofrins yang punya latar belakang geologi ini dengan yakin sejak beberapa tahun lalu, sudah duluan mencantumkan simbol arung jeram di peta pariwisata Sumbar untuk titik di daerah Solok Selatan.
bersambung ke halaman selanjutnya