Mau liburan kemana nih kamu? Udah menentukan pilihan kemana tujuan kamu menghabiskan waktu liburan kamu? Jikalau kamu belum tahu kemana, mari merapat ke Istana Basa Pagaruyung. Istana (biasa disebut juga Istano) Basa Pagaruyung ini berada di Kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (kurang lebih 5 KM dari pusat kota Batusangkar).
Istana Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istana Basa yang asli diperkirakan dibangun di era abad ke-17 dan terletak di atas bukit Batu Patah. Istana ini terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966.
Proses pembangunan replika pertama Istana tersebut dilakukan pada pada 27 Desember 1976 dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat pada saat waktu itu, Harun Zain. Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak Istana lama, tetapi di lokasi yang baru di sebelah Selatan area lama. Replika ini terbakar kembali untuk ketiga kalinya pada tahun 2007 silam karena tersambar petir.
Akibatnya, bangunan tiga tingkat ini hangus terbakar. Ikut terbakar juga sebagian dokumen, serta kain-kain hiasan. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Harta pusaka Kerajaan Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Silinduang Bulan, 2 kilometer dari Istano Basa.
Pembangunan ulang pun dilakukan dan akhirnya diresmikan oleh Presiden RI pada masa itu, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 30 Oktober 2013.
Begitu anda telah melewati pintu masuk, anda akan mendapati Istana Pagaruyung ternyata terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama berupa ruangan luas yang memajang berbagai benda dalam etalase, kamar-kamar, dan sebuah singgasana dibagian tengah. Jika Istana Pagaruyung dilihat dari luar, maka akan tampak bangunan yang memanjang dengan bagian yang lebih tinggi diujung kanan dan kirinya.
Bagian ini (lantai pertama) disebut sebagai anjuang. Keberadaan anjuang adalah salah satu ciri khas rumah adat Koto Piliang. Anjuang yang berada di sebelah kanan disebut sebagai anjuang Rajo Babandiang sedangkan yang di sebelah kanan disebut anjuang Perak. Anjuang ini adalah ruang kehormatan bagi keluarga kerajaan.
Lantai dua disebut sebagai anjuang Paranginan yaitu kamar anak perempuan raja yang belum menikah.
Adapun lantai tiga adalah ruang penyimpanan harta pusaka raja sekaligus tempat rapat khusus Rajo 3 Selo. Rajo 3 Selo adalah institusi tertinggi dalam hirarki kerajaan Pagaruyung, berasal dari keturunan yang sama dan masing-masing bertugas untuk memutuskan perkara-perkara yang berhubungan dengan alam, adat dan ibadat
Untuk mencapai Istana ini, 3 jam perjalanan dari Bandara Internasional Minangkabau. Hanya perlu membayar tiket Rp. 15.000 untuk dewasa dan Rp. 7.500 untuk anak-anak. Selamat berlibur.