“Alang-alang” (umumnya dikenal sebagai layang-layang) merupakan permainan anak nagari yang telah diwariskan secara turun-temurun dari “Angku-angku” (Nenek Moyang) di Minangkabau sejak zaman dahulu.
Tak ada laki-laki Minang yang tak pernah bermain alang-alang. Bahkan, bagi sebagian masyarakat, alang-alang sudah menjadi suatu identitas.
Bagi “urang darek” (sebutan bagi masyarakat Minang yang berada di kawasan darat atau bukan merupakan kawasan pesisir pantai seperti Solok dan sebagainya), mereka menyebut alang-alangnya sebagai “alang-alang darek” atau layang darek, yang memiliki karakter berekor panjang dan tergerai.
Berbeda halnya dengan “rang pasie” (sebutan bagi masyarakat yang daerahnya berada di kawasan pesisir pantai) seperti Kab. Padang Pariaman yang memiliki tipe alang-alang tanpa ekor, namun memiliki body yang relatif sama dengan layang darek.
Untuk menjaga pelestarian tradisi permainan Anak Nagari ini, maka para pemuda Kenagarian Toboh Ketek, Kec. Anam Lingkuang, Kab. Padang Pariaman menggelar Festival Alang-alang Jantan yang diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari seluruh Kab. Padang Pariaman. Menurut panitia, Festival ini juga terbuka untuk umum dan akan berlangsung dalam sepekan kedepan.
Hadir dalam pembukaan festival ini (13/09/13) adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala UPTD Taman Budaya Sumbar (Drs. Muasri), Kepala Disporabudpar Kab. Padang Pariaman, Camat Anam Lingkuang Kab. Padang Pariaman beserta sejumlah Tokoh Masyarakat setempat.
Dalam Sambutannya, Muasri menyampaikan dukungannya atas pelaksanaan iven permainan Anak Nagari semacam ini dan berharap iven ini dapat dilaksanakan secara regular agar menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu dan wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat.
Pada kesempatan ini Muasri juga menyampaikan bahwa iven serupa rencananya juga akan digelar di Kota Padang pada bulan November mendatang dan terbuka untuk umum se-Sumatera Barat.
Sementara itu, Camat Anam Lingkuang Kab. Padang Pariaman menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh sejumlah instansi terkait terhadap tradisi Anak Nagari semacam ini.
minangkabautourism/fajri