Tak habis-habisnya melakukan pergerakan demi membangun ekosistem startup yang berkesinambungan di Sumatera Barat, setelah sukses menggelar acara Date With Investor (DWI) 30 Juli 2017 lalu, 18 hari kemudian, Visio Incubator bersama Nusantech kembali mengadakan pergerakan dan untuk pertama kalinya mengadakan kompetisi coding pada 19 – 20 Agustus 2017 atau selama 2 hari non-stop di Gedung STMIK Indonesia Padang, kota Padang.
“Hackathon Membangun Nagari merupakan sebuah kompetisi bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia informasi dan teknologi melakukan hacking marathon yang diharapkan dapat menghasilkan produk digital yang bermanfaat untuk pembangunan nagari di Sumatera Barat. Nagari atau negeri merupakan kosakata yang umum dipakai untuk memajukan negeri dalam bahasa Minang” Ungkap Hendriko Firman, co-founder dan CEO Visio Incubator.
Hari pertama dimulai pada pukul 09.00 WIB. Acara dibuka secara informal dengan memberikan briefing kepada 37 peserta yang terpecah kedalam 13 tim dengan berbagai latar belakang dari kalangan mahasiswa hingga professional.
Adapun produk yang berhasil diluncurkan oleh para peserta hingga hari ke-dua yaitu: Lelindo (Lelang Indonesia, sebuah website e-commerce dengan sistem lelang), Furgetech (website yang menyediakan informasi tentang pembangunan nagari/desa), bantukita.id (aplikasi android yang dikembangkan untuk berdonasi di dunia pendidikan), Fixer (website layanan perbaikan elektronik yang mudah dan cepat), tiketind (website penyedia tiket bus), Si Wedding Organizer (website penyedia informasi WO dan vendor pernikahan), palala.id (marketplace tour and travel di Sumbar), MaCompy (website penyedia berbagai informasi untuk masyarakat desa), Sampah-Ku ( layanan edukasi sampah dan jual-beli sampah dalam platform android), rumahteman.com (aplikasi mobile penyedia penginapan non-hotel dengan berbagai rekomendasi event kedaerahan), Sumbar All in One (platform penyedia berbagai informasi di Sumbar), JobUs (portal lowongan pekerjaan non-formal berbasis GIS), dan Go-Edu (aplikasi untuk memngemangkan media pendidikan yang kreatif dan inovatif).
“Hackathon Membangun Nagari 2017 bukan sekedar lomba coding, terdapat pula sharing session yang mewarnai acara ini. HMN 2017 menghadirkan Imrenagi Software Engineer dari Carnegie Mellon University, Amerika Serika. Di sini Imre berbagi kisahnya yang pernah menjadi juara pertama kompetisi Hackathon di Amazon dan eBay.” Tambah Ogy Winenriandhika, co-founder dan CMO Visio.
PENJURIAN
Pada hari ke-dua setelah sesi coding produk startup berakhir, HMN 2017 menghadirkan kejutan lainnya, yaitu Launching Business Couching dari Minangpreneur Festival yang akan diadakan bulan September nanti. Menghadirkan bapak Rudi Maulana dari Yayasan Minangbandung.
Lalu, dihari yang sama, dilanjutkan dengan sesi Pitching Hackathon Membangun Nagari 2017. “Hadir sebagai juri, yaitu Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) yang juga merupakan mantan Sekretaris Jenderal MIKTI (Indonesian Creative Digital Association), kemudian Nicolas Novian Ruslim (CEO dari Nusantech) dan Faldo Maldini (CEO Lanox Id).
Hari Sungkari menjelaskan agar setiap produk yang dibuat (game, aplikasi mobile, dll) harus diawali dengan suatu problem. “Problem di daerah, orang-orang yang tinggal di daerah itu sendirilah yang lebih tahu. Jadi local problem, local solution. Terdapat 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia, mari kita temukan problem di dalamnya, cari solusinya, validasi terlebih dahulu, lalu scale-up. Hadirnya teknologi modern seperti saat sekarang ini dapat membantu mempercepat pembangunan ekonomi di daerah. Mari masuk ke petani, peternak, penambak ikan, ke pasar, ke perkebunan, dll angkat problem di dalamnya, carikan solusinya maka inilah nanti yang disebut dengan mengangkat kearifan lokal dengan cara-cara popular dan modern yaitu melalui teknologi.
Dalam memajukan ekonomi Indonesia, Hari Sungkari menyampaikan bahwa perlu kerja sama yang baik antara 4 bidang, yaitu dari Akademisi, Pebisnis, Komunitas, dan Pemerintah. Dan beliau merasa kolaborasi yang baik tersebut telah terjadi pada kegiatan Hackathon Membangun Nagari 2017 ini. Beliau sangat senang diundang menjadi juri pada acara ini dan tak lupa mengingatkan pada peserta bahwa setiap karya yang dibuat sebaiknya didaftarkan hak ciptanya terkait monetisasi nantinya.
Dalam sesi Pitching, setiap tim mendapatkan alokasi waktu 4 menit pitching dan 3 menit tanya jawab dengan juri. Setelah ke-13 peserta HMN 2017 selesai mempresentasikan produknya, akhirnya juri berembuk dan mengumumkan 3 tim pemenang. Juara 1 diraih oleh Sampah-Ku, juara 2 diraih oleh rumahteman.com, dan juara 3 oleh JobUs. Ketiga tim pemenang berhasil mendapatkan total hadiah jutaan rupiah.
Dalam penilaiannya secara terbuka, juri-juri berpesan, bahwa startup itu merupakan temporary organization, menemukan bisnis model yang repeatable dan scalable merupakan kunci menghidupkan sebuah startup. “Kami yakin ada potensi perkembangan startup yang sangat baik di Sumatera Barat, tetapi para peserta diharapkan tidak hanya membuat startup skala Sumbar saja namun juga diharapkan dapat diterapkan untuk seluruh Nusantara.” Ujar Nicolas, sebagai juri.
Terakhir, acara ditutup dengan foto bersama. Acara HMN akan terus berlangsung setiap tahunnya, nantikan Hackathon Membangun Nagari tahun depan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu keberlangsungan acara: STMIK Indonesia Padang, Kadin Sumbar, pulangkampuang.com, Kubik co-working space, Minangpreneur Festival 2017, Yayasan Minangbandung, tekno event, dan minanglipp.
Hackathon Membangun Nagari! Salam Inovasi!!