Infosumbar.net – Kota Solok raih medali emas pada Kejurnas di Semarang 2022 pada nomor 3.000 Meter di Stadion Trilomba Juang, Kota Semarang Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (06/08/2022). Kemenangan ini sekaligus merupakan medali pertama bagi Sumbar pada ajang Kejurnas 2022.
“Alhamdulillah medali emas pertama untuk Kota Solok maupun Sumbar atas nama Wilna Selvi di nomor 3.000 Meter dengan catatan waktu 10.56.09 detik. Adapun Medali Perak diraih oleh Adinda Ayuningtias dari Yogyakarta dengan catatan waktu 10.57.03 detik yang juga pemegang medali emas pada Kejurnas 2021 serta medali perunggu diraih oleh Fatri Tepu yang berasal dari NTT dengan catatan waktu 10.58.27. Jumlah keseluruhan atlet yang ikut ada 21 dari seluruh provinsi Indonesia” kata Anwar selaku pelatih atlet Kota Solok yang turut mendampingi atlet dalam bertanding pada Kejurnas 2022.
Anwar menjelaskan, perlombaan antara atlet pada nomor 3.000 Meter sangat berjalan seru dan ia bersyukur seluruh taktik yang diberikan saat latihan dapat dipraktekkan oleh Wilna.
“Sangat seru jalannya perlombaan. Persaiangan dari garis start sampai finish dapat terus didesak oleh Wilna, 20 meter menuju finish Wilna dapat memotong atlet lain. Saya dibuat histeris dan tentunya terobati jerih payah kami walaupun keberangkatan serba keterbatasan. Seluruh taktik yg saya sampaian sebalun bertanding dapat dijalani dengan Wilna dilapangan sembilan keliling lari selalu didempet 20 meter terakhir baru dipotong. Ini merupakan prestasi yang luar biasa,” ujar Anwar.
Sementara itu, Wilna Selvi sang juara merupakan siswi kelas 8 SMP N 3 Kota Solok, mengaku sempat menangis saat akan memasuki garis finish karena sebelumnya belum pernah terbayang akan menang karena ini kali pertamanya mengikuti kejuaraan nasional.
“Saya sempat menangis saat akan masuak garis finish karena saya membayangkan sebelum batandiang tidak yakin bisa dapat emas karena lawan berasal dari pelari yang sudah pernah turun di nasional. Sementara saya baru pertama kali ikuti ajang nasional ini. Dalam berlari saya selalu rileks dan tidak memaksakan diri untuk memimpin di depan,” tuturnya.
“Sebelumya saya hanya mengintai dari belakang sesuai dari arahan pelatih setelah dekat garis finish baru sprint. Itu yang saya ingat dalam berlari sehingga bisa enjoy hingga garis akhir. Saat akan memasuki finish saya lakukan dprint sehingga bisa tiba di garis finish pertama kali,” imbuhnya. (Ayi)