Harga Minyak mentah AS kembali mengalami penurunan hingga ke level USD 59,95 per barel pada perdagangan kamis (jum’at pagi waktu Indonesia). Harga ini adalah yang terendah sejak Juli 2009.
James Williams, analis energi di WTRG Economics mengatakan penurunan harga minyak ini akibat dari kelebihan pasokan dari negara produsen minyak, sementara produksi masih tetap tinggi.
Bahkan lebih jauh James Williams memprediksi harga minyak dunia akan turun hingga ke harga di bawah USD 50 dollar per barel dalam waktu singkat.
“Dapat dibayangkan, kita bisa melihat harga minyak mentah akan di bawah 50 dolar AS untuk periode waktu singkat,” kata James Williams seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya tiga negara produsen minyak yaitu Irak, Arab Saudi dan Kuwait turut menurunkan harga minyak mereka. Hal inilah yang diduga menjadi penyebab turunnya harga minyak mentah AS.
Sementara itu Menteri Minyak Arab Saudi belum berencana akan memangkas produksinya. Seperti diketahui sebelumnya dalam pertemuan 27 November lalu, OPEC mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan produksi minyaknya yaitu 30 juta barel per hari.