
Ilmuwan Rusia mengatakan mereka percaya bahwa kawah selebar 60 meter yang ditemukan baru-baru ini di Siberia utara bisa jadi hasil dari perubahan suhu di wilayah tersebut.

Andrei Plekhanov, seorang peneliti senior di Pusat Penelitian Ilmiah Arktik, mengatakan kepada AP hari Kamis (16/7) bahwa kawah itu sebagian besar kemungkinan hasil dari “adanya tekanan yang berlebihan” di bawah tanah akibat naiknya suhu di wilayah tersebut.

Plekhanov mengunjungi kawah tersebut pada Rabu (16/7), sekitar 30km dari Bovanenkovo gas field di utara semenanjung Yamal. Dia menyebutkan 80 persen kawah yang muncul terbentuk dari es dan disana tidak ada bekas ledakan, ataupun bekas hantaman meteorit.