Infosumbar.net – Akibat Lonjakan inflasi di Amerika Serikat, harga gas hingga pangan mengalami kenaikan yang signifikan. Bank makanan pun diserbu ribuan keluarga yang rela mengantre setiap harinya, di sejumlah organisasi bank makanan yang ada di negara tersebut.
Juru bicara Bank Makanan St. Mary, Jerry Brown, mengatakan bahwa setiap harinya ada lebih dari 900 keluarga berbaris di berbagai cabang organisasi mereka untuk mengantre makanan. Mereka mengantre panjang demi mendapatkan kotak bantuan pemerintah yang berisi kacang kaleng, selai kacang, dan nasi.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa bank makanan itu sudah memberikan paket makanan ke 4.271 keluarga pada pekan ketiga Juni. Angka ini meningkat 78 persen ketimbang pekan di bulan yang sama tahun lalu. Saat itu, mereka hanya memberikan bantuan kepada 2.396 keluarga. Peningkatan ini dapat terjadi karena banyak keluarga yang sebelumnya tidak mencari bantuan sekarang ikut mengantre.
Seorang warga yang mengantre makanan, Tomasina John yang mengantre di Bank Makanan St. Mary di Phoenix mengatakan keluarganya tak pernah mengunjungi bank pangan karena dahulu suaminya, yang merupakan pekerja konstruksi, bida dengan mudah memenuhi kebutuhan dia dan empat anaknya.
“Namun, sekarang tidak mungkin bisa cukup tanpa bantuan. Harganya terlalu tinggi,” kata John
Tak hanya John, Martinez, warga yang juga mencari bantuan pangan dari organisasi lain di Los Angeles, rela berjalan kaki dan mengantre demi mendapatkan bantuan tersebut.
“Harga makanan sangat tinggi dan terus naik setiap hari,” kata Martinez.
Angka inflasi tahun ini menjadi yang tertinggi dalam 40 tahun, naik 9,1 persen jika dibandingkan tahun lalu. Harga pangan di AS pun naik drastis dan menyebabkan warga mencari bantuan sana-sini.
Tak hanya Bank Makanan St. Mary, berbagai bank makanan lainnya di AS juga mengalami lonjakan permintaan bantuan. Bank Makanan Masyarakat Daerah Alameda di California juga merasakan hal serupa. Warga yang mereka bantu naik dari 890 keluarga pada Jumat pekan ketiga Januari, menjadi 1.410 keluarga di Jumat pekan ketiga Juni.
Banyak bank pangan AS pun kesulitan memenuhi permintaan warga, mengingat pemerintah kini memberikan lebih sedikit makanan untuk didistribusikan. Donasi toko kelontong juga berkurang.
Sementara itu, juru bicara Bank Pangan Houston, Paula Murphy, mengaku memberikan rata-rata 276.691 kg bantuan per harinya pada saat ini. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang rata-rata bantuan yang diberikan sebelum pandemi Covid-19, yakni 226.796 kg. Para pemimpin bank pangan mengaku kaget dengan lonjakan permintaan bantuan pangan di tengah inflasi ini.
“Tahun lalu, kami memprediksi pengurangan permintaan untuk 2022 karena ekonomi telah membaik. Isu inflasi ini datang tiba-tiba,” kata CEO Bank Pangan Los Angeles, Michael Flood. (Ayi)