Infosumbar.net – Beredar sebuah video yang menunjukkan keributan yang terjadi antara oknum masyarakat dengan pengemudi di Sibumbun, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu (28/5/2023). Diduga oknum masyarakat melakukan intimidasi dan pemalakan terhadap pengguna jalan.
Kapolsek Pangkalan AKP Akno Pilindo menjelaskan insiden yang terjadi bukan seperti yang dinarasikan lewat video yang saat ini sudah viral di media sosial. Ia menyebut bahwa pemuda atau masyarakat hanya memberikan teguran kepada pengendara mobil yang menyerobot antrean di wilayah yang kini tengah diberlakukan sistem buka tutup jalan.
Pemuda setempat saat itu melihat pengendara mobil dari arah Pekanbaru yang dengan sengaja menyerobot antrean panjang. Kemudian para pemuda menegur dan meminta pengendara mobil untuk mundur agar tidak menambah parah kemacetan.
“Ada pengendara yang ingin mendahahului dengan mengambil jalur sebelah kanan. Pemuda hanya mengingatkan agar mobil ini bisa mundur, karena kalau nanti jalan dari arah berlawanan dibuka akan terjadi penumpukan dan kemacetan bertambah parah,” katanya kepada Infosumbar, Selasa (30/5/2023).
Akno Pilindo menjelaskan, sistem buka tutup telah diberlakukan sejak dua minggu lalu. Kebijakan ini diberlakukan karena ada pengerjaan perbaikan jalan yang menjadi penghubung Sumbar-Riau tersebut.
“Saat kejadian itu, antrean kendaraan sudah mencapai kurang lebih 1,1 kilometer. Kami minta kepada pengendara untuk tertib dan sabar dan mengikuti antrean yang diberlakukan,” jelasnya.
Jika pengendara tertib, ia meyakini insiden itu tidak akan terjadi. Ia juga menekankan pentingnya berkomunikasi dengan sopan dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik atau kekerasan.
Ia juga menegaskan bahwa pemuda tersebut tidak melakukan pemalakan, melainkan hanya memberikan teguran kepada pengendara mobil yang menyerobot antrean. Insiden ini dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas dan menghormati aturan di jalan raya. Pengerjaan jalan, kata dia, akan memakan waktu kurang lebih 2,5 bulan ke depan.
“Jika memang ada pemalakan silakan laporkan dan tentu akan kami tindak lanjuti. Sampai saat ini, kami belum menerima adanya laporan tentang adanya intimidasi dan pemalakan itu. Kepada masyarakat, pemuda, dan tokoh nagari setempat juga sudah kami imbau agar dapat menahan diri agar keributan serupa tidak lagi terjadi.
Sebelumnya, sebuah video viral di lini masa media sosial. Dari keterangan pemilik video pengguna jalan yang tidak memberikan uang, tidak akan diberi jalan. Ia juga mengaku mendapatkan intimidasi dari pemuda setempat agar menghapus video yang merekam keributan yang terjadi antara pemuda dan pengguna jalan. (rga)