infosumbar.net – Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami deflasi pada bulan Januari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat, secara month to month (m-to-m) dan (yar to date (y-to-d) deflasi Sumbar sebesar 0,32 persen.
“Secara m-to-m dan y-to-d Provinsi Sumatera Barat mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,32 persen,” ujar Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto di Padang, Kamis (1/2/2024).
Meski demikian, secara year on year (y-on-y) Provinsi Sumbar sebenarnya masih mengalami inflasi pada Januari 2024 sebesar 2,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,62.
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Sumbar di 4 kabupaten/ kota, pada Januari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,57 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,97 pada Januari 2023 menjadi 105,62,” jelasnya.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) sebesar 3,73 persen dengan IHK sebesar 105,88 dan terendah terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,38 persen dengan IHK sebesar 104,34.
Dijelaskan Sugeng Arianto, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
“Kenaikan harga indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,66 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,20 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,45 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,83 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,31 persen, kelompok transportasi sebesar 1,22 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,15 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,83 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,85 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,63 persen,” ungkap Sugeng. (peb)