Infosumbar.net – Pada musyawarah rencana pembangunan jangka panjang daerah Kota Solok tahun 2025-2045, Direktur Perumda Air Minum Pincuran Gadang Kota Solok, Rabbiluski, mengatakan, kedepan Kota Solok menghadapi tantangan dan permasalahan air.
Hal ini terlihat pada produksi sumber air dan kapasitas terpasang Perumda Air Minum, yang mulai berkurang.
“Misalnya di Pincuran Gadang, air yang bisa dihasilkan 20 liter perdetik, sekarang tinggal 7 liter perdetik,” katanya pada Selasa (5/3/2024).
Angka ini, kata Rabbiluski akan berkurang kalau masyarakat masih berladang di punggung sumber mata air.
“Dari yang kami lihat dan pelajari selama tiga tahun, mata air pincuran gadang itu bukan hilang dengan sendirinya. Namun kita sendiri yang menghilangkan sumber mata airnya airnya, karena di bagian atas punggung mata air sudah mundur menjadi ladang dan tidak ada lagi penggantian dengan menanam pohon,” jelasnya.
Sebelumnya, pihaknya mengaku sudah menyarankan kepada warga untuk menanam pohon pisang. Namun hingga kini tidak terlihat lagi pohon di lokasi tersebut.
“Saat covid, kami meminta masyarakat kembali ke ladang dan disarankan menanam pohon pisang. Namun malahan di akhir 2022 dan pertengahan 2023, kami survei tidak ada lagi pohon, sehingga apabila musim hujan air PDAM akan keruh. Embung pun sekrang tidak berfungsi karena airnya tidak ada,” ungkapnya.
Sementara itu, di Tabek puyuh yang terletak di Kabupaten Solok daerah Gantuang Ciri, air PDAM yang dulunya terpasang 40 liter kini hanya menjadi 18 liter per detik.
“Kalau dilihat untuk 20 tahun ke depan, bisa bisa air yang kita minum menjadi lunaw atau keruh,” tambahnya.
Sementara itu, permasaahan dan tantangan yang dihadapi PDAM Kota Solok kedepan diantaranya, gagal pemakaian sumber ari di Payo akibat hutan gundul dan debit air tidak sesuai yang diharapkan.
“Juga, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah kesungai batang lembang. Termasuk tantangan Kota Solok menjadi salah satu daerah yang diminati pengembang/developer sehingga perlu dlakukan penambahan sumber air baru,” tambahnya.
Oleh karena itu, laju pertumbuhan penduduk Kota Solok yang harus di imbangi dengan ketersedian air minum. (Ayi)