Infosumbar.net – Penyandang disabilitas di Kota Solok, mengharapkan perhatian khusus dari pemerintah setempat.
Hal ini disampaikan saat musyawarah Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Solok tahun 2025-2045 di Gedung Kubung Tigo Baleh pada Selasa (5/3/2024).
“Sekarang kan era digital semua, kami juga ingin menggunakan sosial media untuk mengembangkan bisnis kami. tentu kami ada keterbatasan dalam hal ini, dan kami harap ada pelatihan dan pendampingan dari Pemko Solok,” kata Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) DPC Kota Solok, Dwi Handayani, kepada infosumbar.net.
Selama ini, penyandang disabilitas merasakan masih kurangnya perhatian dari pemerintah Kota Solok. padahal, mayoritas penyandang disabilitas Kota Solok banyak yang berwirausaha.
“untuk anggota HWDI maupun Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Solok, kebanyakan banyak yang berjualan seperi berjualan keripik pisang, pedagang mie, gorengan, maupun usaha kecil lainnya,” ujarnya.
Apalagi, penyandang disablitas yang kerap dipandang sebelah mata, menyulitkan disabilitas untuk mencari pekerjaan, karena banyak orang-orang yang meragukannya.
“Kalau seperti kami, bekerja dengan orang agak sulit. Kami walaupun punya kekurangan tapi kami punya kelebihan masing masing. tapi orang-orang meragukan hal tersebut,” tambahnya.
Oleh karena itu, diharapkan nantinya pelatihan yang diberikan kepada disabilitas dapat berlanjut, dan tidak hanya sekedar satu kali saja.
“Kami pun punya usaha telur asin, malah dua atau tiga kali sebulan dikirim ke luar provinsi seperti ke Palembang hingga ke Yogyakarta. Semoga kami juga punya bapak atau ibu angkat yang bisa membina kami,” terangnya.
“Juga kami harapkan kami punya kantor sekretariat. Apalagi kami sering berkegiatan sesama disabilitas tetapi tidak punya tempat yang memadai,” ungkapnya. (Ayi)