Infosumbar.net – Pemilu 2024 telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Kini, saatnya pada 27 November 2024, bakal dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 termasuk di Sumatera Barat.
Adapun sejumlah nama tokoh dikabarkan akan maju pada Pilkada nanti, untuk pemilihan gubernur Sumbar termasuk nama Bupati Solok, Epyardi Asda, yang namanya muncul dan mulai tersebar untuk “Otewe Sumbar, Menuju Perubahan dan Kebangkitan”.
Saat dikonfirmasi infosumbar.net pada Jumat (15/3/2024) via telfon, Epyardi Asda menyebutkan segala kemungkinan akan terjadi untuk pencalonan dirinya maju sebagai Gubernur Sumatera Barat pada Pilkada nanti.
“Apapun itu, segala kemungkinan terjadi termasuk juga tidak tertutup kemungkinan saya maju untuk pemilihan gubernur nanti,” katanya.
Menjadi seorang pemimpin, kata Epyardi, selain nantinya mendapat dukungan dari rakyat, juga nantinya iktiar dan hasilnya ditentukan atas kehendak yang maha kuasa.
“Saya hanya ingin mencoba, niat saya ikhlas untuk melakukan perubahan di Sumbar. Dan jika Allah mengendaki dan menakdirkan saya menjadi pemimpin sudah saatnya Sumbar bangkit dan maju di daerah lain di Sumatera. Saya sendiri hanya ingin menjadi sebaik baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” ucapnya.
“Sebagai Ketua DPP PAN pun, banyak yang mengharapkan saya dengan ketokohan dan pengalaman saya, partai pun mengharapkan perubahan di Sumbar dengan saya maju nantinya. Kalah dan menang kan urusan belakangan,” tambahnya
Kendati demikian, ia juga masih menunggu keputusan dari partai, apakah nantinya akan melaju pada pemilihan Bupati Solok, maupun pemilihan Gubernur Sumbar.
Di Solok sendiri, kata Bupati, banyak masyarakat maupun walinagari yang masih menginginkannya maju pada pemilihan bupati.
“Kemaren, saat saya rakor dengan walinagari maupun OPD, sebagian dari mereka banyak yang meminta saya untuk maju lagi di pemilihan bupati nanti. Saya paham apa maksud dari permintaan tersebut karena sudah terbukti, dari masa kepemimpinan kami, solok dari yang terbawah sekarang peningkatannya terbaik hampir dari semua lini,” ungkapnya.
Sementara itu, menurutnya, untuk memilih seorang pemimpin harus memerhatikan tiga hal, yakni harus punya integritas dan kapastitas yang cocok maupun kecintaannya kepada masyarakat.
“Dan, tujuan berpolitisi itu ada yang sebagai negarawan yang jiwanya terpanggil untuk melakukan sesuatu sehingga bermanfaat bagi orang lain, ada juga yang ingin mengembangkan usahanya, dan ada yang untuk cari hidup. Masyarakatlah yang menentukan seperti apa pemimpin yang diinginkannya,” tutupnya. (Ayi)