Infosumbar.net – Duka mendalam menyelimuti Embarkasi Padang saat seorang jemaah haji yang telah tiba di asrama, siap untuk melaksanakan ibadah haji, tiba-tiba mengeluh sakit dan harus dilarikan ke RSUP M. Djamil.
Nama jamaah haji yang tak sempat melangkah ke Tanah Suci itu, Nursiah Binti Said Kundu berusia 84 tahun, yang berasal dari Padang Panjang.
Setelah mengumpulkan dana dan menyiapkan diri secara fisik dan mental, dia berharap untuk mengunjungi Makkah bersama anaknya dan melaksanakan ibadah haji bersama jamaah dari berbagai penjuru dunia.
Namun, takdir berkata lain, saat Nursiah tiba di asrama haji dan mulai merasakan sakit. Petugas medis di asrama haji akhirnya membawanya ke rumah sakit.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis, dokter memberikan kabar yang menyayat hati bagi Nursiah. Kondisinya memburuk dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan ibadah haji.
Dokter menyarankan agar dia menunda keberangkatan bersama kloter-kloter selanjutnya, mengingat risiko kesehatannya yang semakin tidak stabil. Namun, sebelum bisa berangkat ke tanah suci, Nursiah wafat sepulangnya dari rumah sakit.
Plh. Kabid PHU Kanwil Kemenag Sumbar, Zilwadi mengatakan almarhumah meninggal dunia, pada Rabu sore (14/6/2023), pukul 17.30 WIB. Ia meninggal satu hari setelah pulang dari RSUP M. Djamil Padang.
Nursiah disemayamkan di rumah anaknya di Kampung Tangah, Sunur Tengah, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman.
Kepala KKP Tim Kesehatan Embarkasi Padang, Darwin membenarkan kabar duka ini. Ia menjelaskan almarhumah berpulang setelah pulang dari rumah sakit.
“Jemaah atas nama Nursiah ini dirujuk dari klinik Kesehatan asrama haji embarkasi pada tanggal 8 Juni dan dipulangkan dari rumah sakit pada tanggal 13 Juni,” ungkapnya.
Setelah dirawat, kata Darwin, tim dokter rumah sakit mendiagnosa Nursiah menderita Ca Mamae Post Mastektomi (kanker payudara) dan yang bersangkutan sudah pernah melakukan operasi.
Salah seorang perawat RSUP M. Djamil, Irwan yang juga bertugas di klinik Asrama Haji Padang mengatakan, Nursia diizinkan pulang karena kondisinya sudah mulai stabil. Namun masih perlu melakukan rawat jalan.
“Almarhumah dijemput oleh keluarganya, saat pulang almarhumah sudah bisa duduk. Namun tim dokter menyarankan beliau tetap kontrol ke rumah sakit untuk mengetahui perkembangannya,” jelas Irwan..
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Helmi berharap keluarga almarhumah diberi ketabahan dalam menerima ujian ini.
“Semoga anak almarhumah yang saat ini sedang beribadah di tanah suci bisa membadalhajikan ibunya,” katanya.
Helmi menambahkan, almarhumah berangkat ke tanah suci ditemani anaknya yang bernama Erniwati. Namun karena ibunya dirujuk ke rumah sakit, Erniwati bersama jemaah kloter 5 harus berangkat tanpa Nursiah. (Rga)