Infosumbar.net – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kota Padang Panjang terus berupaya untuk melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah sebaik mungkin di wilayah pelintasan Sumatera Barat ini.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Perkim LH Kota Padang Panjang, Alvi Sena, MT, pada pertemuan dengan Direktur WH8, Wudi Hamdani yang didampingi Ahli Geologi Lingkungan, Ir. Ade Edward, Jumat (13/5) di ruang kerja nya.
Pertemuan mendiskusikan konsep pengembangan pengelolaan sampah yang intinya perlu pengelolaan dari hulu ke hilir, dengan basis utama pemilahan sampah.
“Pengelolaan sampah perlu dilakukan dari hulu ke hilir dengan memperkuat pemilahan di hulu. Sukses di hulu dengan pemilihan, maka akan sukses di hilir. Sampah diolah jadi punya nilai tambah. Ini potensi bisnisnya luar biasa,” terang Wudi, Direktur WH8.
Dikatakannya, ada 30% sampah yang bisa langsung jadi uang. Sisanya diolah menjadi maggot, pupuk kompos dan lainnya.
“Pengelolaan sampah harus melibatkan masyarakat dan stakeholder lainnya. Setelah dipilah (masyarakat), pengolahannya disesuaikan dengan fungsi sampah masing-masing. Yang selama ini terjadi, dipilah masyarakat, tapi ketika di TPA (tempat pembuangan akhir) justru digabung. Jadi perlu sistem terintegrasi dalam pengelolaan sampah ini. Sehingga ke depan, sampah tidak lagi jadi masalah,” ulasnya.
Usai diskusi, rombongan menyempatkan melihat langsung ke TPA Sungai Andok di Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat. Di lokasi ini, Ade Edward terang-terangan memuji TPA ini sebagai salah satu terbaik di Sumatera Barat.
“Sistem sanitary landfill dan pengelolaan air lindi sudah sangat baik. Tinggal lagi pengolahan yang bisa dikembangkan dengan basis pemilahan di hulu dan pengolahan di hilir,” puji Ade.
Alvi Sena yang juga didampingi Tim Percepatan Pembangunan Padang Panjang, Ilham Aldelano Azre, S.IP, MA, berterima kasih atas diskusi konsep pengelolaan dan pengolahan sampah ini. Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya mengelola sampah sebaik mungkin.
“Termasuk melibatkan komponen masyarakat, seperti bertumbuhnya bank sampah yang menerima sampah yang telah dipilah warga,” imbuh Alvi. (*)