Infosumbar.net – Pasar Pabukoan yang berada di lapangan Imam Bonjol, Kota Padang kembali hadir pada Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Semenjak berdiri, Pasar Pabukoan yang merupakan Iven Kota Padang itu hadir dengan tetap mempertahankan menu-menu tradisional untuk berbuka puasa.
Kabid Pengembangan perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Kota Padang, Nengsih mengatakan bahwa Pasar Pabukoan di daerah tersebut selalu banyak dikunjungi para pemburu takjil.
Menurutnya, Pasar Pabukoan di lapangan Imam Bonjol ini hadir sejak tahun 2010 lalu. Namun sempat terhenti pada tahun 2020 lalu karena wabah covid-19.
“Pada tahun 2020 itu Iven pasar Pabukoan ini memang sempat ditiadakan karena wabah covid-19. Namun setelah itu kembali digelar,” katanya.
Untuk jumlah pedagang, Nengsih mengatakan bahwa Dinas Perdagangan menyediakan 40 meja. Namun ada satu pedagang mengambil 2 hingga 3 meja.
“Karena tempatnya terbatas, 40 meja itu sudah cukup dan tidak ada penambahan lagi, karena lokasinya lumayan sempit,” ungkapnya.
Bagi pedagang yang ingin berjualan, pertamanya harus mendaftar terlebih dahulu. Namun rata-rata pedagang adalah mereka yang selalu ikut setiap tahunnya.
“Kalau kita presentasikan, 80 persennya adalah pedagang yang terus menerus ikut. 20 persennya lagi adalah pedagang yang baru,” ungkapnya.
Dijelaskannya, para pedagang tersebut juga diwajibkan untuk membayarkan iuran setiap harinya. Karena kalau dikenakan iuran perbulan, kadang-kadang pedagang ini ada yang libur.
“Jadi hanya dipungut ketika mereka berjualan. Kalau tidak berjualan, maka tidak perlu bayar iuran. Seharinya pedagang hanya cukup membayar iuran Rp5 ribu. Jumlah ini sudah sesuai dengan Perwako,” tuturnya.
Sementara makanan di Pasar Pabukoan Imam Bonjol cukup variatif yang jumlahnya mencapai puluhan macam menu makanan. Namun begitu, di Pasar Pabukoan itu tetap mempertahankan makanan tradisional.
“Meski sudah banyak variannya, namun kita masih mempertahankan makanan tradisional, seperti Onde-onde, Lapek Bugih, Lemang dan lainnya,” tutupnya. (Bul)