infosumbar.net – Film pendek asal Sumatera Barat (Sumbar) berjudul Pabaruak berhasil menembus Festival Film Bulanan (Fesbul) lokus 6 dan di putar di bioskop cinema XXI Plasa Andalas, Padang.
Film yang berdurasi 13.52 detik itu diputar dalam acara road to awarding night screening film terpilih Fesbul lokus 6 bersama dengan film Setelah Kita Menangis yang disutradarai oleh Fani Atma Wijaya asal Palembang. Kedua film itu berhasil menguras emosi penonton hingga meneteskan air mata.
Penulis naskah film Pabaruak, Dafriansyah Putra mengatakan, film Pabaruak menceritakan tentang seorang anak bernama Amon yang memiliki orang tua dengan profesi Pabaruak (pemetik kelapa yang menggunakan hewan beruk) yang biasa ditemui di daerah pesisir (daerah darat di tepi laut). Namun yang menarik dari kisah ini adalah memperlihatkan Pabaruak di daerah darek (sebutan untuk daerah minang yang terletak di dataran tinggi) seperti di Batusangkar, Tanah Datar.
“Film Pabaruak tidak berlatar daerah pesisir Pariaman yang memang di daerah itu banyak Pabaruak. Konflik di sini adalah ketika Pabaruak berada di luar daerah pesisir dan hal itu menjadi suatu yang ditertawakan,” kata Dafriansyah usai pemutaran film Pabaruak di Plasa Andalas, Minggu (26/11/2023) malam.
Dafriansyah menuturkan, film Pabaruak memberikan pesan moral bahwa filosofi orang minang yakni alam takambang jadi guru itu memang lekat di Sumbar.
“Di Sumbar ini kan alam takambang jadi guru. Unik dan cerdanya orang minang itu adalah jika di tempat lain manusia yang memanjat dan mengambil buah tersebut, kalau di minang, beruk yang dilatih untuk memanjat pohon kelapa tersebut,” ujarnya.
(peb)