Infosumbar.net – Novotel Bukittinggi berganti nama menjadi Triple Tree Hotel & Resort. Pergantian nama ini berlaku sejak akhir 2023.
Komisaris Utama PT Graha Mas yang membawahi Triple Tree Hotel & Resort, Firdaus Hasan Basri mengatakan, pergantian nama ini karena habisnya masa kontrak dengan Novotel (Accor Group).
“Pergantian nama ini murni karena masa kontrak habis. Jadi tidak ada masalah apa pun,” kata Firdaus pada infosumbar, Jumat (15/12/2023) di Bukittinggi.
Menurut Firdaus, pengelolaan hotel sebelumnya diserahkan ke pihak kedua, Accor Group dengan brand Novotel.
“Sekarang pengelolaannya langsung diambil alih PT Graha Mas dengan nama TripleTree,” ujarnya.
Dengan bergantinya nama brand dan operator, Firdaus berharap juga memberikan sprit baru untuk pengelolaan.
“Dulu dikelola operator Novotel. Sekarang kita kelola sendiri. Tentunya kita ingin lebih baik dalam pelayanan kepada pengunjung,” terangnya.
Untuk diketahui, hotel bintang 4 pertama di Sumatera pada masanya ini diresmikan pada 10 November 1995.
Triple Tree Bukittinggi didesain khusus oleh arsitek Thailand Lek Bunnag serta Bill Bensley dengan arsitektur khas Minangkabau kombinasi unik arsitektur Moorish dan arsitektur Islam
Hotel legendaris Bukittinggi ini terletak di lokasi strategis. Berada di kawasan Pasar Ateh, hotel ini sangat dekat ikon Jam Gadang.
Hotel ini juga berada satu komplek dengan Istana Bung Hatta. Lokasinya menyejukan mata pengunjung dengan pemandangan hamparan panorama Gunung Singgalang dan Ngarai Sianok.
Dalam perjalanannya, hotel ini telah tiga kali berganti nama. Pada awal diresmikan bernama Novotel. Kemudian berganti lagi menjadi The Hills dan balik lagi menjadi Novotel. Pada akhir 2023 ini Novotel secara resmi tampil dengan nama Triple Tree.