Infosumbar.net – Polres Bukittinggi menangkap pelaku pengeroyokan seorang pengusaha, Rabu dinihari 4 Januari 2023. Namun, soal motif, polisi menyebut hal ini tak ada kaitan sama sekali dengan politik karena belakangan korban dikaitkan sebagai Relawan salah satu kandidat Capres.
“Kasus ini murni karena hutang piutang. Tidak ada kaitannya dengan politik,” tegas Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Fetrizal, Kamis (5/1/2023).
Pihaknya, lanjut Kasat Reskrim mengamankan satu perempuan dan 2 laki-laki di Koto Tangah Kota Padang. Perempuan, BR (37) ditetapkan sebagai tersangka.
“Tiga kita amankan, satu lagi masih buron. BR tersangka karena melakukan pemukulan. Dua orang lagi sebagai saksi. Penyidikan masih kita lakukan,” katanya.
Kasat menjelaskan, pengeroyokan barawal saat BR menagih hutang kepada korban, Idris Sanur (56) senilai Rp 21,5 juta.
Tersangka yang merupakan seorang pedagang bangunan di Kota Padang mendatangi rumah Idris Sanur di Tangah Jua-Bukittinggi.
Kedatangan BR untuk menagih hutang dari kerjasamanya dengan korban sejak 2021 lalu.
“Mereka sempat bekerjasama dalam pembelian material bangunan. Tapi Korban tidak membayar sejak 2021. Terjadi cek cok di rumah korban, BR memukul korban dengan sendok semen,” ujarnya.
Kata kasat, Idris Sanur sempat memberikan cek kepada BR. Setelah dicoba dicairkan, ternyata cek tersebut kosong.
Pada Senin 2 Januari 2023, Idris Sanur dilarikan ke RS Ibu Sina karena mengalami luka robek pada bagian kepala, akibat dipukul BR.
Kebetulan, sang pengusaha, Idris Sanur merupakan Ketua DPP Rumah Gadang Pusat Anies Rasyid Baswedan.
BR disangkakan Pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.(rdv)