Gojek kembali memperkokoh posisi sebagai platfrom teknologi terdepan karya anak bangsa. Lewat perubahan logo ini Gojek indonesia berevolusi menjadi yang sebelumnya ride-hailing menjadi sebuah ekosistem yang menggerakkan orang, barang, dan uang. Evolusi tersebut merupakan bukti dari kepercayaan mitra, konsumen, partner bisnis, dan inversor terhadap visi dan model bisnis yang mereka kembangkan.
Sejak diluncurkan lima tahun lalu, jumlah transaksi selalu meningkat, tercatat haingga 1,100%, atau 12 kali lipat, Kevin menyebutkan hal ini berkat peningkatan permintaan konsumen yang signifikan akan layanan terintegrasi yang di berikan Gojek, tambahnya Gojek yang dulunya hanya berjumlah 20 mitra pengemudi, kini sudah bermitra 2 juta pengemudi, 400 ribu mitra mercant dan 60 ribu penyedia jasa di asia tenggara. Gojek yang dahulunya hanya sebuah call center berburbah menjadi ekosistem teknologi yang menawarkan kemudahan untuk mengurangi tantangan yang masyrakat alami.
Saat ini ekosistem bisnis yang mereka sembahkan berjumlah tiga aplikasi super yang saling berkaitan guna membantu konsumen, mitra, dan merchant, ungkap kevin. aplikasi yang awalnya berjumlah 3 layanan berevolusi menjadi 22 layanan On-Demand untuk berbagai kebutuhan. Bahkan Gojek memperkenalkan fitur chat antar pengguna april lalu. tak sampai disitu konsumen Gojek kembali dimanjakan dengan fitur Tipping dimana fitur ini mempermudah konsumen dalam memberikan tip secara cashless. Tercatat jumlah tip yang di peroleh sebesar Rp 285 miliar.
Sementara itu kemudahan juga didaptakan oleh mitra Merchant, teknonologi yang mereka tawarkan adalah dengan memperluas pangsa pasar melalui Gofood, kemudahan pembayaran, inventori, point of sale hingga kemudahan membaut promo sendiri, ungkap Kevin. Guna memastikan memberikan pengalaman terbaik, Gojek memanfaatkan teknologi terbaru yaitu Machine Learning dan Artificial intelligence untuk membangun sistem alokasi pintar. Dimana sistem ini akan membuat pengalaman batu bagi mitra dan konsumen, dari tingkat pembatalan sampai utilisasi hingga peningkatan dispatch time.
Data yang dilansir media jepang Nikkei menyabutkan bahwa jumlah pengguna aktif bulanan gojek diindonesia paling banyak dibandingkan dengan aplikasi On-Demand lainnya. Itu sama halnya dengan penggunaan Ride-Sharing tebesar di Amerika. Hal ini di perkuat oleh riset Alvara Research Center yang menyebutkan bahwa tiga layanan Gojek yaitu tranportasi, pesan-antar makanan, dan pembayaran digital menjadi pilihan Milenial Nusantara 2.
Gojek juga berhasil mengekspansi bisnis mereka ke Vietnam, Thailand, dan Singapura. Gojek mendapatkan sambutan hangat dari negara-negara tersebut. Hal ini membuat Gojek ditunggu-tunggu oleh konsumen dan mitra driver karena bisa membrikan pilihan, ungkap Andre prsiden Gojek Grup.
Nadiem Makarim, Founder dan Ceo Gojek Grup mengatakan bahwa logo baru ini di ilhami dari perjalanan Gojek yang telah berhasil menjadi platfrom teknologi diasia tenggara. Logo baru ini melambangkan alasan utama hadirnya Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui teknologi. “logo dengan simbol satu tombol untuk semua, di lain hal logo ini mewakili ekosistem bisnis yang di bangun Gojek”.
Logo ini mewakili semangat kami untuk selalu memberikan cara pintar dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi pengguna untuk hidup yang lebih mudah, untuk akses pendapatan yang lebih mudah bagi mitra, untuk perkembangan bisnis bagi merchant, dan masih banyak lagi. Dengan Gojek #PastiAdaJalan, kata Nadiem.
Selain itu logo ini juga menempatkan mitra di posisi istimewa. Kami bangga kepada mitra Gojek yang selalu berkembang dengan perkembangan teknologi, sehingga merekapun siap melayani konsumen dari berbagai lapisan masyrakat. Dengan logo baru ini Gojek akan terus berinovasi untuk menghadirkan berbagai cara pintar untuk mengatasi tantangan, perkonomian, dan dampak sosial sekaligus membangun posisi indonesia sabagai Hub Teknologi di Asia Tenggara. (RN)