Infosumbar.net – Sempat tertunda akibat pandemi covid-19, Gelaran tahunan Pacu Kuda Alek Nagari tahun ini kembali diselenggarakan.
Fadly Amran Walikota Padang Panjang secara resmi membuka gelaran tahunan itu secara resmi, hal itu ditandai dengan penyerahan bendera galanggang dari perwakilan niniak mamak kepada Walikota.
Setelah diserahkan ke Walikota, bendera yang sewarna dengan marawa tersebut diserahkan ke Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Sumatera Barat untuk kemudian diserahkan ke Dewan Steward, penyelenggara acara.
Fadly Amran menuturkan, pelaksanaan Alek tahunan tersebut terus berlangsung secara rutin, walaupun sempat terhenti akibat pandemi, masyarakat tampak turut kembali meramaikan.
Menurutnya, pacuan kuda merupakan salah satu tradisi Minangkabau yang perlu dilestarikan, serta merupakan salah satu ciri khas pariwisata yang ada di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.
“Pacu kuda itu trademark Kota Padang Panjang. Memang ada banyak di daerah lain, namun yang paling banyak dihadiri oleh niniak mamak adalah gelaran yang di Padang Panjang,” katanya.
Disamping itu Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Fauzi Bahar juga turut menyampaikan, bahawasanya olahraga pacu kuda sudah memiliki sejarah yang sangat panjang di Ranah Minang.
“Olahraga pacu kuda ini sejak zaman kolonial Belanda telah ada. Tentunya, Kegiatan ini tidak terpisahkan dari adat. Hampir tiap kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Barat punya lapangan untuk penyelenggaraan pacuan kuda,” tutupnya. (Ism02)