infosumbar.net – Manajemen Semen Padang FC melalui penasehat klub Andre Rosiade dan CEO sekaligus manager tim Win Bernadino, telah memasukan laporan kejanggalan pertandingan melawan tuan rumah Sriwijaya kepada Komite Disiplin PSSI, pada Rabu (4/10/2023) lalu.
Dua poin laporan yakni, pertama, terkait gol balasan Sriwijaya FC yang diduga sudah terlebih dahulu terperangkap off side. Kedua, Sriwijaya FC melanggar regulasi tidak memainkan pemain U-21 sebagai starter di line up.
Pelatih kepala Delfi Adri, mendukung langkah yang dilakukan manajemen tim Semen Padang FC ini. Ia mengutarakan hal itu sehabis memimpin latihan Rosad Setiawan dan kawan kawan di Stadion H. Agus Salim, Padang, Jumat (6/10) malam
Delfi mengatakan, Sriwijaya FC harus dihukum kalah 0-3 dari Semen Padang FC dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Jakabaring (1/10/2023) yang berakhir dengan 1-1.
“Mereka tidak memainkan pemain U-21 dalam starting line up mereka dan ini melanggar aturan kompetisi. Dalam Pasal 23 poin ketiga tim Liga 2 wajib menurunkan Pemain U-21 dalam pertandingan,” katanya.
Menurutnya, pelanggaran regulasi yang dimaksud harus diberikan hukuman kalah 0-3. Serupa pernah terjadi di Liga Indonesia, pada pertandingan Mitra Kukar menghadapi Bhayangkara.
“Mitra Kukar melanggar regulasi pemain dan Bhayangkara dinyatakan menang 3-0 padahal laga saat itu skor akhir 1-1,” tambahnya.
Seperti diketahui, dalam regulasi Kompetisi Liga 2 2023 setiap klub wajib memasukkan minimal 1 pemain U-21 dalam starting XI Daftar Susunan Pemain. Pada laga Sriwijaya vs Semen Padang FC, dalam Match Report Pertandingan dua pemain U-21 Sriwijaya, Dia Syayid Alhawari dan Resa Aditya tidak dimainkan pada babak pertama.
Pelatih Sriwijaya Muhammad Yusup baru memasukkan pemain U-21 saat turun minum, dia memasukkan Resa Aditya menggantikan Ade Suryana.
“Ini yang mereka langar dan kita laporkan ke PT LIB selaku operator kompetisi,” ujar mantan pelatih PSP Padang tersebut.
Menyoal gol Sriwijaya, Delfi Adri menyebutkan ada indikasi kekeliruan wasit yang mengesahkan gol tuan rumah yang jelas-jelas dalam kondisi offside.
“Kedua pemain Sriwijaya sudah berada di depan saat bola akan dikirim kepada mereka. Posisi mereka di belakang pemain belakang terakhir Semen Padang,” ucapnya.
“Kita hormati keputusan wasit, walau itu salah. Semoga wasit Indonesia semakin sedikit kesalahan mereka,” imbuhnya.