Laga timpang tersaji pada Minggu (11/12) dini hari antara Leicester City melawan Manchester City yang bergelimang pemain bintang dan tentunya mahal. Banyak yang berpendapat kalau Manchester City bisa dengan mudah mencuri poin penuh di kandang lawan mereka yang musim ini sedang terseok-seok di EPL.
Leicester yang musim ini kepayahan dan lebih sering kalah, terdampar di pos ke 14 EPL dengan mengumpulkan 16 poin dari 4 kali menang dan imbang, lalu 7 kali kalah menjelang pergantian tahun 2016. Jika kita bicara hal ini di musim lalu, tentu saja berbanding terbalik.
Si Rubah Biru pada musim lalu sudah mengumpulkan 32 poin dari 15 pertandingan. Sedangkan musim ini, setengahnya saja tidak sampai. Inilah bukti bahwa mempertahankan memang lebih sulit dari mendapatkan. Maka dari itu, pertahankan pacar anda.
Ada beberapa hal yang mungkin dilupakan oleh para pemain Manchester City pada pertandingan semalam sehingga mereka kalah 4-2 dari tim yang (mungkin) akan kembali pada target awal mereka saat promosi ke EPL dua musim lalu, bertahan di liga tanpa berharap banyak. Apa aja sih yang kelupaan? Ini deh..
Lupa Kalau Lawan Mereka Adalah Juara EPL Musim Lalu
Ini. Ini penting sekali. Para pemain Manchester City (mungkin) lupa kalau lawan mereka semalam adalah juara EPL musim lalu yang berhasil mengumpulkan 81 poin di akhir musim dan meninggalkan Arsenal di peringkat 2 dengan jarak 10 poin. Iya, 10 poin. Satu lagi bukti kalau masa lalu bukan untuk dilupain, tapi dijadiin pelajaran. Gitu..
Lupa Jagain Jamie Vardy
Siapa yang tidak tahu Jamie Vardy? Semenjak mengantar Leicester City menjadi juara musim lalu dengan raihan 24 gol (1 gol dibawah Harry Kane yang meraih Golden Boot Award EPL 2015/2016), pemain ini menjadi incaran klub-klub besar (transfer budget-nya).
Pemain yang meraih banyak gelar personal ini juga langsung dipanggil oleh pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, untuk mengisi posisi striker di EURO 2016.
Mengapa Jamie Vardy? Iya, dia kan bikin hattrick semalam. 3 gol ke gawang Claudio Bravo dari pemain kelahiran Sheffield ini mengantarkan Leicester City dan fans nya bersorak-ria dalam kemenangan melawan tim yang sangat diunggulkan.
Lupa Kalau Leicester City Jago di Kandang
Leicester City pada musim ini lebih sering meraih poin ketika bermain sebagai tuan rumah dari pada saat bertandang ke markas klub lawan. Raihan 15 dari 16 poin yang mereka kumpulkan hingga awal Desember ini mereka dapatkan dengan 4 kemenangan, 3 hasil imbang, dan sekali kalah saat mereka berlaga di King Power Stadium. Jadi ya, bisa dibilang mereka jago kandang. Atau dukun nya yang kuat? Hmm..
Pelatih dan Kiper Mereka Lupa Kalau Mereka Bukan di Klub Alien Lagi (Baca: Barcelona)
Pep Guardiola dan Claudio Bravo adalah 2 orang yang termasuk bertanggung jawab pada kekalahan Manchester City dari Leicester City tadi malam (Ya, masih adalah 10 pemain lagi di lapangan, 7 pemain di bangku cadangan, asisten pelatih, staff, physio, dan banyak lainnya). Dua orang ini dulunya pernah “berbendera” yang sama meskipun beda waktu.
Kalau kata orang-orang sih, Pep Guardiola lupa kalau doi sekarang bukan lagi melatih klub yang ditasbihkan oleh para fans nya sebagai raja La Liga.
Claudio Bravo juga, juga lupa kalau yang doi kawal bukanlah gawang Barcelona yang bisa dibilang memiliki bek yang lebih baik dari Manchester City era Pep Guardiola yang masih meramu skuad terbaiknya.