Infosumbar.net- Setelah dua tahun vakum, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya kembali menghelat Festival Pamalayu dua 2022. Kegiatan bertemakan Kenduri Swarnabhumi itu resmi dibuka pada Kamis (18/8/2022) malam.
Sebelum resmi dibuka, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyampaikan bahwa melalui festival, UMKM bisa tumbuh kembang sehingga perekonomian masyarakat kembali bangkit pasca pandemi melanda.
Tak kalah penting, Festival Pamalayu bertujuan adalah untuk kembali mengenang dan mempelajari perjuangan para leluhur dalam menciptakan sejarah dan budaya hingga mendunia.
“Hari ini kita belajar bagaimana dulunya para pendahulu kita bisa membuat budaya kita sampai ke Cina, Thailand dan lainnya. Ini yang selalu ditularkan oleh pendahulu kita yang ada di Dharmasraya,” katanya, Sabtu (20/8/2022).
Diakuinya, daya jual Dharmasraya adalah sejarah dan budaya yang harus di jaga dan tunjukkan ke Indonesia bahkan Dunia. Bergerak dari Dharmasraya untuk menunjukkan persatuan serta keramahan orang Minangkabau.
“Kita belajar kepada peradaban dan bukan agamanya. Kita belajar asal usul yang cerita sebenarnya. Anak-anak kita harus tahu dan kita sampaikan bersama,” tuturnya.
Sutan Riska membeberkan bahwa dalam waktu dekat akan membangun museum di kawasan Candi Pulau Sawah dengan anggaran Rp50 miliar yang sudah dianggarkan. Berharap pembangunan ini bisa dilanjutkan oleh penerusnya.
“Ini adalah tujuan penting kita, bersama untuk membangunkan pemikiran kita yang objektif, salah yang menjadi kekuatan Dharmasraya kedepannya,” ucapnya.
Kemudian terkait peningkatan ekonomi di Dharmasraya, Sutan Riska, diketahui UMKM di Indonesia sangat terdampak. Melalui Festival Pamalayu kembali bangkit dan berkembang.
“Hal yang selalu didengungkan oleh Presiden Jokowi adalah masalah ekonomi. Maka pengelolaan UMKM ini harus di kembangkan. Karena selama pandemi hanya satu UMKM yang bertahan yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta,” tutupnya. (Bul)