Posko kesehatan di lokasi banjir yang menggenangi Kecamatan Siberut Utara dan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat masih kekurangan tenaga medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Warta Siritoitet, Senin mengungkapkan saat ini hanya terdapat 12 orang tenaga kesehatan untuk kedua kecamatan tersebut.
Di masing-masing posko, hanya terdapat enam orang petugas kesehatan yang terdiri atas satu orang dokter spesialis, dua dokter umum, dan tiga tenaga perawat.
“Jumlah itu masih belum cukup apalagi sejumlah pengungsi sudah mulai terserang penyakit seperti flu dan batuk,” katanya.
Saat ini, Dinas kesehatan telah mendirikan posko kesehatan di Desa Mongapola, Kecamatan Siberut Utara, dan di Dusun Salappa, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan untuk mempermudah korban banjir mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Sementara ini, stok obat-obatan masih mencukupi, yang sangat dibutuhkan adalah tenaga medis,” katanya menambahkan,
Hujan yang terjadi sejak Rabu (3/4) mengakibatkan sungai di sekitar daerah itu meluap pada Sabtu pagi. Akibatnya, banjir pun tak bisa terhindarkan. Selain menggenangi perumahan, banjir juga mengakibatkan akses menuju kedua daerah itu terputus.
Di Kecamatan Siberut Utara, banjir melanda di Desa Malancan, Monganpoula, Muara Sikabaluan, dan Sotboyak. Sementara di Siberut Selatan, banjir terjadi Desa Maileppet Muntei, dan Muara Siberut
Hingga kini ribuan jiwa masih mengungsi dan mereka juga membutuhkan bantuan berupa tenda, pakaian, selimut, mie instan, susu, beras, obat-obatan dan pembalut wanita. Pada Senin pagi, cuaca di Kecamatan Siberut Selatan dan Siberut Utara masih diselimuti mendung dan air masih tergenang.
Antara Sumbar