
Rabu (20/11) Sumatera Barat memperingati Hari Aksara Internasional yang ke-48, yang dipusatkan di Tanjung Jati Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota.
Saat ini di Sumbar masih terdapat puluhan ribu jiwa penduduk yang masih buta aksara. Jumlah penduduk buta aksara di Sumbar menduduki peringkat terkecil ke enam di Indonesia.
Namun jumlah tersebut sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah penduduk buta aksara di Sumbar sampai dengan november 2013 ini adalah 38.352 orang. Jauh menurun dari 2010 lalu yang mencapai 87.852 orang.
“Pada tahun 2010, jumlah warga buta aksara di Sumbar sebanyak 87.852 orang. Pada November 2013, jumlahnya tinggal 38.352 orang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, Syamsurizal dikutip dari Antara Sumbar.
Dalam pidatonya, Gubernur Sumbar yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Hansastri menyatakan bahwa masalah buta aksara ini membutuhkan peran semua elemen masyarakat dan dibutuhkan komitmen kuat agar bisa lepas dari buta aksara.
“Ada tiga daerah di Sumbar yang butuh perhatian khusus dalam penurunan buta aksara, ketiganya adalah Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai,” kata Hansastri dikutip dari Antara Sumbar.
Kabupaten Kepulauan Mentawai memang memiliki jumlah penduduk buta aksara tertinggi di Sumbar. Sementara yang paling sedikit adalah Kota Bukittinggi.