Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal menandatangi prasasti peresmian Istano Basa Pagaruyung, di Kabupaten Tanahdatar.
Diberitakan oleh padangekspres, Protokoler kepresidenan memindahkan acara penandatanganan prasasti ke Padang dan agenda SBY ke Pagaruyung hanya sebatas untuk peninjauan. Penandatanganan prasasti dilaksanakan pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia di Padang pada 31 Oktober 2013.
“Sejak awal, direncanakan Pagaruyung ini akan diresmikan presiden, tapi tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Presiden dan ibu negara hanya mampir untuk peninjauan usai meninjau kelok sembilan,” ungkap Bupati Tanahdatar Shadiq Pasadigue di sela-sela acara menaiki rumah gadang, pelantikan pengurus LKAAM dan bundo kanduang Tanahdatar di Pagaruyung, kemarin.
Menurut Shadiq, ini merupakan kebijakan protokol kepresidenan RI, yang kurang peduli dengan aspirasi masyarakat Sumbar. Shadiq memaparkan, keberadaan Istano Basa Pagaruyung dapat menjadi inspirasi generasi Minangkabau di manapun berada. Digunakan sebagai salah satu objek wisata Sumbar yang diharapkan menjadi pusat pengembangan dan pendidikan pelestarian adat, seni dan budaya di daerah.
Pada kesempatan ini hadir Wakil Gubernur Muslim Kasim selaku Ketua Panitia Pembangunan Kembali Istano Basa Pagaruyung, Ketua LKAAM Sumbar Sayuti Dt Panghulu Basa, Kepala Kesbangpol Sumbar Irvan Chairul Ananda, Keturunan Kerajaan Pagaruyung Taufik Thaib, serta beberapa utusan dari Malaysia.
foto: panoramio/munawaroh abdillah