Pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 perlu lebih berhati-hati, terutama pelamar yang mengikuti ujian sistem Computer Assisted Test (CAT) di beberapa instansi. Bila ternyata lulus ganda (di dua instansi, red), Kemen PAN-RB tak segan-segan menganulir kelulusannya.
MenPAN-RB Azwar Abubakar mengaku tak mempersoalkan seorang pelamar CPNS melamar, dan ikut tes CAT di beberapa lokasi. Namun, menteri asal Aceh itu menilai, secara etika hal itu kurang bisa diterima. ”Ya namanya orang pintar, dia bisa saja melamar di mana saja. Apalagi sistem CAT masih memungkinkan pelamar mengikuti tes lebih dari satu instansi,” kata Azwar kepada koran ini, Rabu (2/10).
Persoalannya, tambah Azwar Abubakar, bila seorang pelamar dinyatakan lulus di beberapa instansi. “Kalau dia lulus di tiga instansi misalnya, nah di sini etika moral di kedepankan. Sebaiknya, pelamar itu setia ke satu pilihan saja,” ucapnya.
Asisten Deputi Pengadaan SDM Aparatur KemenPAN-RB Arizal mengakui, kelulusan ganda memungkinkan terjadi dalam sistem CAT. Namun soal penentuan kelulusan pelamar, nanti tim Pelaksana Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yang akan menentukan. Tak tertutup kemungkinan Panselnas menganulir kelulusan pelamar sebagai bentuk efek jera.
“Kenapa harus dipinalti (digugurkan, red)? Karena untuk pelaksanaan tes CPNS negara telah mengeluarkan anggaran cukup besar. Untuk sistem CAT ini, masing-masing peserta diperkirakan memakan anggaran Rp 8 juta sampai Rp 10 juta,” terang Arizal. Dia mengaku usulan pinalti tersebut akan diajukan dalam rapat Panselnas.
Khusus tahun ini, menurut Arizal, penentuan kelulusan ganda diambil alih Panselnas. “Kita yang tentukan CPNS-nya di instansi mana. Kalau disuruh calon pegawainya milih sendiri, sudah pasti dia cari tempat basah. Akibatnya formasi di instansi lain kosong,” tuturnya. Arizal pun mengimbau, pelamar yang dites CAT dengan nilai tinggi, tidak mengikuti tes CAT di instansi lain. Kecuali kalau tidak lolos, sah-sah saja mencoba di tempat lain.
Serentak 3 November
Seperti diketahui pelaksanaan tes kompetensi dasar (TKD) honorer kategori dua (K2) dan pelamar umum menggunakan lembar jawaban kerja (LJK) akan digelar serentak 3 November 2013. Kecuali Papua, diundur sehari, yakni 4 November. “Karena 3 November itu hari Minggu, jadi Papua minta diundur 4 November. Kebetulan hari itu disakralkan warga Papua,” kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno di Jakarta, Rabu (2/10). Sekitar 628 ribu honorer K2 akan mengikuti tes sesama honorer. Sedangkan pelamar umum hampir menyentuh 1,5 juta orang.
Di Sumbar, pemerintah daerah yang menerima CPNS tahun ini adalah Pemprov, Pemkab Mentawai, Solok Selatan, Pasaman dan Dharmasraya serta Pemko Padangpanjang dan Sawahlunto. Namun yang menerapkan TKD dengan CAT hanya Pemprov dan Dharmasraya. Di Pemprov, hingga 27 September lalu jumlah honorer yang daftar mengikuti tes 92 orang, terdiri dari K2 sebanyak 86 orang dan K1 sebanyak 6 orang. Sementara pelamar umum yang mendaftar secara online 17.225 orang, sedangkan yang telah menyerahkan berkas 7.868 orang. Mereka akan memperebutkan kuota CPNS Pemprov sebanyak 193 formasi.
“Untuk TKD dengan CAT BKN akan berakhir November mendatang, sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dalam konteks ini, pemerintah provinsi sebagai koordinator terhadap pelaksanaan tes CPNS di kabupaten dan kota di wilayahnya,” bebernya.
Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, penyampaian daftar pelamar umum berdasarkan jenjang pendidikan kepada kepala BKN selaku ketua tim Panselnas seleksi CPNS 2013, paling lambat 7 Oktober 2013. “Pengumuman hasil tes baik honorer K2 maupun dari pelamar umum dilakukan 14 Desember,” ujar Setiawan.
Ada tiga hal penting yang harus dicermati dalam pelaksanaan seleksi CPNS tahun ini, yakni jadwal pelaksanaan, enkrip dan dekrip soal, penggandaan dan pamaketan, serta panitia seleksi instansi dan daerah. Terkait enkrip soal, Setiawan mengingatkan agar soal disimpan, dan dipastikan aman sebelum disampaikan ke percetakan. Sementara dekrip di percetakan, harus dipastikan pengamanannya dan terbatas bagi panitia instansi maupun daerah yang ditunjuk saja. Untuk pemaketan soal, dibagi ke dalam dua kelompok, yakni D4 – S3, dan SLTA – D3.
Setiawan Wangsaatmaja menjamin pengamanan penggandaan soal tes CPNS dan pendistribusiannya. Soal TKD sangat aman, karena ada sandi-sandi yang hanya dapat diterjemahkan kodenya oleh penyandi dari Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). “Jika dicuri orang pun, tidak ada yang bisa membukanya,” ucapnya.
Untuk pengamanan fisik, lanjut Setiawan, dipantau langsung di percetakan selama proses pencetakan. Pengamanan fisik ini dilakukan tim gabungan BKN, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Intelijen Negara (BIN), Lemsaneg, Polri, dan pengawas daerah.
Nilai Kelulusan Rendah
Di sisi lain, hingga hari keempat penerimaan CPNS lewat sistem CAT, belum ada satu pun peserta memperoleh poin 400 passing grade (batas minimal kelulusan). Hasil tertinggi hanya hanya 383 poin yang diraih peserta seleksi CPNS di KemenPAN-RB, disusul 381 peserta dari Kementerian Luar Negeri.
Rendahnya perolehan nilai ini, menyita perhatian pemerintah. Pasalnya MenPAN-RB Azwar Abubakar telah menetapkan passing grade untuk pelamar umum 400. Logikanya, peserta yang tidak tembus 400, dinilai gagal karena kecerdasannya pas-pasan.
“Iya memang pak menteri menetapkan batas minimal nilai kelulusan 400. Tapi hingga hari ini belum ada yang capai angka itu. Kita berharap banyak yang akan lulus karena tesnya berakhir November,” tutur Kepala Biro SDM dan Umum yang juga Plt Karo Hukum dan Humas KemenPAN-RB, Otok Kuswandaru, Rabu (2/10)
Dia membeberkan, hingga kemarin, satu-satunya peserta yang bisa mencapai angka 425 hanya satu pelamar dari STAN. “Alumni STAN ini lulus waktu penerimaan CPNS di Kementerian Keuangan yang digelar Agustus lalu. Pesertanya sekitar 3.500 orang khusus lulusan STAN.”
Otok berharap, dalam dua bulan ini akan banyak peserta yang lulus passing grade. Mengingat materi yang dites, tingkat kesulitannya setingkat di bawah ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri. “Yang diterima CPNS kali ini adalah orang-orang cerdas dan brilian otaknya. Jadi bukan modal uang atau punya kenalan pejabat,” tegasnya.
padang ekspres / jpnn