Rencana pengoperasian kereta api dari simpang Duku ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) terus dimatangkan. Dijadwalkan, pekan depan, sebuah railbus tiba di Padang. Railbus adalah salah satu moda light rapid transit berbasis rel dan berkapasitas rendah yang akan dipakai sebagai moda transportasi Duku-BIM.
Manajer Humas PT KAI (Persero) Divre II Sumbar, Romeyo yang ditemui di ruangannya, kemarin (21/12), mengatakan, railbus tersebut diangkut dengan kapal dan telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 9 Desember lalu.
Railbus diperkirakan sampai di Teluk Bayur sekitar tanggal 24-25 Desember. “Railbus tersebut buatan dari PT Inka (PT Industri Kereta Api) Madiun, Jawa Timur, dengan kapasitas 150 tempat duduk,” jelasnya.
Kata Romeyo, railbus ini mempunyai keunikan dari kereta api lain, karena mempunyai tenaga penggerak sendiri dan mempunyai kabin masinis di muka dan belakang. Sedangkan kereta api yang biasa, hanya ditarik dengan lokomotif. “Kelebihan railbus ini, kita tidak perlu lagi berbalik arah jika sudah sampai ke tujuan. Kalau ingin kembali ke tujuan semula tidak perlu berbalik, karena di bagian depan dan muka bertugas menjadi penggerak,” ungkap Romeyo.
Dengan adanya railbus, Romeyo berharap Pemprov Sumbar dan Pemkab Padangpariaman dapat menyegerakan pembebasan lahan untuk pembangunan jalurnya. “Kereta apinya sudah ada. Tinggal pemerintah menyegerakan untuk pembangunan jalurnya,” imbuh Romeyo.
Seperti diketahui, baru-baru ini (1/12) Kepala Satuan Kerja (Satker) Sumbar, Amana Gappa mengungkapkan, pembangunan jalur kereta api sepanjang 4,2 km dari Stasiun Duku ke Stasiun BIM menelan biaya Rp 114,3 miliar, dipastikan dimulai tahun 2012. Tahap pertama, pemerintah pusat melalui APBN 2012 mengalokasikan Rp 56,5 miliar. Sisanya bakal dialokasikan dalam APBN-Perubahan 2012.
Pembangunan tahap awal difokuskan untuk badan jalan dan jembatan. Namun, kelancaran pembangunan jalur ini tergantung pada upaya Pemkab Padangpariaman membebaskan lahan. “Railbus itu didanai dari APBN tepatnya dari Dirjen Perkeretaapian,” terangnya.
Penggunaan anggaran tahap pertama, terdiri pembangunan badan jalan kereta api Duku-BIM Rp 27,9 miliar, pembangunan jembatan kereta api sepanjang 90 meter Rp 28,58 miliar. Lalu, detail engineering design (DED) Rp 2,3 miliar dan project management service Rp 750 juta.
via padang eskpres
image via nofend