India, (infosumbar) – Rashad Hussain, Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional (IRF), menyuarakan keprihatinan terhadap pelarangan jilbab di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Negara Bagian Karnataka, India selatan. Hussain mengatakan, larangan jilbab akan menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan.
“Kebebasan beragama juga merupakan kemampuan untuk memilih pakaian keagamaan seseorang. Negara Bagian Karnataka di India seharusnya tidak menentukan kebolehan pakaian keagamaan. Larangan jilbab di sekolah melanggar kebebasan beragama dan menstigmatisasi serta meminggirkan perempuan dan anak perempuan”.
Bulan lalu, sekelompok mahasiswa Muslim melakukan aksi protes karena larangan menggunakan jilbab di lingkungan kampus. Sejak itu beberapa perguruan tinggi lain ikut menggelar aksi protes untuk menentang larangan jilbab tersebut. Sementara, kelompok Hindu garis keras mengenakan selendang berwarna kunyit dalam aksi mendukung larangan jilbab di kampus.
Dilansir dari laman Deccan Herald pada Sabtu (12/2/2022), Kementerian Luar Negeri India mengatakan, kasus larangan jilbab tersebut sedang dalam pemeriksaan pengadilan. Persoalan larangan jilbab di perguruan tinggi dan sekolah di India menuai kemarahan dari dunia internasional. Aktivis hak perempuan Malala Yousafzai meminta para pemimpin India untuk menghentikan marginalisasi perempuan Muslim.
Pada 5 Februari, pemerintah negara bagian selatan yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi melarang pakaian yang mengganggu kesetaraan, integritas, dan ketertiban umum. Pengadilan tinggi Karnataka pada Kamis (10/2/2022) menangguhkan keputusannya sebagai tanggapan atas petisi yang diajukan oleh sekelompok wanita Muslim terhadap larangan jilbab.
Panel tiga hakim akan mengadili kasus itu pada Senin (14/2/2022) untuk memutuskan apakah sekolah dan perguruan tinggi dapat melarang siswa mengenakan jilbab di ruang kelas. Untuk sementara, pengadilan telah meminta siswa agar tidak mengenakan jilbab di perguruan tinggi.(*)
Diterjemahkan: alwewen nurzaf