Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Yudas Sabaggalet menetapkan status darurat selama 10 hari pascabencana banjir yang melanda empat kecamatan di Pulau Siberut Mentawai.
“Setelah kita meninjau ke lapangan ternyata bencana yang melanda Mentawai luar biasa, ini merupakan banjir terbesar yang terjadi di daerah ini,” katanya di Siberut, Selasa.
Dia menyebutkan, banjir yang melanda Mentawai merendam empat kecamatan di Pulau Siberut yaitu Siberut Utara, Siberut Selatan, Siberut Tengah dan Sebagian Siberut Barat Daya.
“Karena itu kita menetapkan status darurat bencana selama 10 hari, banjir sudah berjalan beberapa hari dan sampai saat ini masih belum surut karena masih ada hujan di hulu sungai,” kata dia.
Menurut dia, selain karena cuaca tidak menentu, status darurat ini juga dikarenakan ektrimnya cuaca yang menyebabkan sulitnya pendistribusian bantuan.
“Kita kesulitan untuk mencapai daerah bencana, ditambah jumlah logistik yang ada di Pulau Siberut juga sudah menipis karena kapal dari Kota Padang sulit melewati perjalanan laut yang cuacanya ektrim,” kata dia.
Dia mengatakan, status darurat ini dimulai dari 8 sampai 17 April, semua pihak terkait akan bekerja ekstra terutama BPBD Mentawai dalam rangka evakuasi dan distribusi bantuan.
Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko mengatakan, selain upaya pendistribusian bantuan dan yang paling penting bagaimana agar masyarakat bisa meminimalisir dampak bencana tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan sehingga penyakit yang disebabkan banjir dapat dihindari,” ujar dia.
Dia mengatakan, pemerintah sudah melakukan tindakan termasuk persiapan tenaga medis sehingga setiap ada perkembangan dapat disikapi semaksimal mungkin.