Bukit Langkisau di Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, akan menjadi tuan rumah Seri Pertama Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat, 26-28 April 2013.
Humas Panitia Pelaksana Tagor Siagian dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat, mengatakan sampai saat ini sekitar 20 penerbang andal dunia asal Kroasia, Serbia, Slovenia, Bosnia Herzegovina, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China, serta sepuluh atlet nasional sudah mendaftarkan diri.
Menurut Tagor, Ketua Umum Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) dan Federasi Aerosport Internasional (FAI) melihat minat besar terhadap olahraga paralayang di Indonesia dan lokasi-lokasi sangat indah dan menantang untuk terbang, menjadi alasan diterimanya penawaran menjadi tuan rumah salah satu dari tujuh seri Piala Dunia tahun ini.
“Ini juga membuktikan bahwa prestasi para penerbang Merah Putih sejak lima tahun silam tidak dianggap remeh para petinggi olahraga paralayang dunia,” katanya.
Para penerbang putri Indonesia berhasil menjadi Juara I Seri PGAWC selama tiga tahun secara beruntun setelah Ifa Kurniawati (2010), Milawati Sirin (2011) dan Lis Andriana tahun lalu.
Sejak mengikuti ajang multi cabang, para atlet paralayang Indonesia juga selalu mencatat prestasi maksimal ketika merebut Juara Umum Asian Beach Games I di Bali pada 2008, lalu Juara Umum SEA Games 2011 dengan meraup sepuluh dari total 12 nomor yang dipertandingkan.
Barry Rozano, Ketua Perkumpulan Olahraga Dirgantara Paralayang Jatarupa Jakarta yang dipercaya sebagai penyelenggara, mengatakan bahwa Bukit Langkisau di Desa Salido, Painan, karena adanya keinginan kuat untuk memperkenalkan lokasi terbang baru yang menantang untuk para atlet nasional dan dunia.
Selain alamnya yang indah dan berjarak tempuh sekitar 2,5 jam dari Padang, lokasinya sangat cocok untuk menguji kemampuan para penerbang.
“Para atlet akan lepas landas dengan meloncat dari bukit berketinggian 196 meter di atas permukaan tanah. Lokasi pendaratan adalah dipantai, yang berjarak 600 meter garis lurus dari tempat take off. Sejajar dengan pantai terdapat sungai, sehingga para pilot tak boleh lengah jelang pendaratan,” katanya.
Kejuaraan dunia yang diselenggarakan untuk keempat kalinya di Indonesia dan menyediakan hadian 4500 euro (Rp58 juta) tersebut akan mempertandingkan tiga kategori, yaitu putra, putri dan beregu yang diawali dengan latihan bebas bagi semua peserta pada 24 April.
Latihan resmi pada 26 April akan tetap diperhitungkan nilainya sebagai hari cadangan bila cuaca menggagalkan satu hari lomba.
Agar hasil kejuaraan diakui, dibutuhkan minimal dua hari lomba. Jumlah nilai terkecil yang berhasil dikumpulkan setiap penerbang selama lomba dua hari akan menentukan gelar juara dan peringkat dunia sementara.
Karena jenis lomba Ketepatan Mendarat, maka nilai yang diperhitungkan adalah jarak dari titik nol dalam centimeter yang dicapai atlet ketika kakinya menginjak tanah pertama kali saat mendarat.
Sebagai contoh, atlet yang menginjakkan kaki pada jarak 32 cm dari titik nol, maka nilainya adalah 0,32. Pendaratan sempurna pada titik nol bernilai 0,00.
Berikut jadwal lengkap Seri PGAWC 2013:
Seri 1: Painan, Sumatera Barat (25-28 April)
Seri 2: Khao Yai, Suphanburi, Thailand 2-5 Mei
Seri 3: Larouco, Montalegre, Portugal (24-26 Mei
Seri 4: Selangor, Malaysia (14-16 Juni)
Seri 5: Serbia-Montenegro (20-22 September
Seri 6: Rumania (27-29 September)
Lokasi Seri 7 atau Super Final akan ditentukan kemudian.
antara sumbar / sun