Padang, (infosumbar) – Masyarakat Nagari Rawang Tanjung Malelo, Pesisir Selatan dengan sadar menyerahkan Macan dahan (Neofelis diardi) yang tertangkap setelah memangsa ternak warga ke kantor Polisi sektor (Polsek) setempat pada Senin (23/08).
Kepala Balai KSDA Sumbar, Ardi Andono mengapresiasi tindakan masyarakat nagari yang merupakan dan menjadi bagian garda depan konservasi.
“Konservasi tidak hanya dilakukan oleh instansi pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Keberhasilan dari konservasi tumbuhan dan satwa liar akan dapat tercapai lebih mudah jika semua pihak dapat berpartisipasi dalam upaya pelestariannya,” katanya Rabu, (25/08).
Ardi menjelaskan upaya kolaboratif dalam pelestarian satwa liar ini sudah banyak kita lihat di mana-mana, utamanya di Sumbar, masyarakat sadar bahwa satwa Macan dahan tersebut hewan yang harus dilindungi sehingga mereka tidak serta merta membunuh satwa tersebut meskipun secara ekonomi mereka merasa dirugikan.
“Salah satu contoh nyata upaya kolaboratif tersebut baru saja terjadi beberapa hari lalu, ketika seekor macan dahan yg tertangkap warga berhasil diselamatkan dan dalam waktu dekat akan di kembalikan ke alamnya,” ucapnya.
Ia melanjutkan tanpa kolaborasi para pihak masyarakat nagari, kepolisian, LSM dan BKSDA Sumatera Barat tentunya akan mustahil macan dahan tersebut di selamatkan.
“Macan dahan saat itu dalam kondisi kurang sehat, kemudian dievakuasi dan di observasi di Kalaweit, setelah observasi dan perawatan macan dahan tersebut telah sehat dan dikembalikan ke alam,” ujarnya.
Ia menghimbau masyarakat jika terjadi kejadian serupa, yaitu melihat adanya satwa dilindungi yang masuk ke area perkampungan untuk segera melapor petugas Bksda setempat.
“Mari kita jaga dan lestarikan satwa dan tumbuhan liar yang ada,” katanya. (nou/agp)
