Kasus arisan seks yang baru saja terungkap di Kabupaten 50 Kota membuat gerah dan resah dunia pendidikan Sumatera Barat. Dinas Pendidikan Sumbar pun akan segera menurunkan tim ke Kab. 50 Kota.
“Kita akan cek, data itu benar apa tidak. Karena informasi yang didapat dari Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota bahwa informasi terjadinya arisan seks ini baru didapat dari Dinas Kesehatan,” terang Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal dikutip dari Haluan.
Syamsulrizal juga menghimbau kepada kepala daerah untuk menekankan pentingnya kontrol orang tua terhadap anak. Ia juga menghimbau orang tua agar mempunyai ilmu dan waktu mengawasi tingkah laku anak.
Sementara itu di 50 Kota seperti dilansir Padang Ekspress, sejumlah pihak terkait seperti MUI, LKAAM dan tokoh masyarakat akan mengadakan pertemuan dengan Bupati, Anggota DPRD dan sejumlah pejabat terkait guna membahas masalah ini.
Sementara itu Dinas Pendidikan 50 Kota juga dikabarkan akan segera mengumpulkan seluruh kepada sekolah SMA dan SMP untuk melalukan pertemuan dan meminta keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya kasus arisan seks ini terungkap setelah adanya 3 orang siswi yang tidak mengikuti UN karena hamil di luar nikah. Setelah ditelusuri ketiganya ternyata hamil di luar nikah karena arisan seks. Berita ini pun dimuat di sejumlah media daerah maupun nasional.
Pengurus MUI, LKAAM dan sejumlah tokoh terkait pun mengadakan pertemuan di kawasan Medan Nan Bapaneh, Tarantang, Harau, Kamis (1/5).
Dugaan adanya arisan seks tersebut juga makin menguat setelah ditemukannya data oleh MUI 50 kota dari Dinas Kesehatan 50 Kota bahwa ada sekitar 200 perempuan yang hamil di luar nikah.
Saat ini kasus arisan seks ini pun tengah mendapat perhatian dari sejumlah pihak, dan sedang dilakukan penyelidikan intensif.