Infosumbar.net – Kerajinan Sulam Banang Ameh merupakan salah satu kerajinan tangan yang ada di Nagari Saniang Baka Kabupaten Solok Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok Sumatera Barat. Banang Ameh dijahit dengat teknik menyulam pada kain beludru.
Masna (70) seorang pengrajin sulam banang ameh mengatakan bahwa ia telah menyulam semenjak tahun 1972 dan dilakukan secara otodidak.
“Saya sudah melakukan kerajinan sulam benang emas selama lebih kurang 50 tahun semenjak tahun 1972. Tidak ada yang mengajari, saya belajar sendiri dengan meniru motif yang dibuat orang tua saya dahulu,” katanya saat ditemui di rumahnya di Saniang Baka pada Minggu (05/06/2022).
Hasil dari sulaman benang emas, akan dipakai pada acara baralek atau pesta pernikahan. Adapun hasil yang bisa digunakan yaitu, kalambu bajaik, banta tinggi, kasua batakat, garedeang, hingga tirai. Pakaian ini nantinya akan di pasang pada rumah tuan rumah acara baralek satu minggu sebelum acara dilaksanakan.
“Hasil kerajinan banang ameh ini biasanya dipakai ketika pesta pernikahan atau baralek. Bisa dipasang pada rumah Anak Daro maupun marapulai. Namun, beberapa jenis kerajinan bisa juga dipakai nanti ketika pengangkatak penghulu,” ujarnya.
Sementara itu, untuk harga untuk satu kain banang ameh tergantung ukuran dan lama pengerjaan. Harganya mencapai ratusan hingga jutaan rupiah dengan waktu pengerjaan dua minggu hingga dua bulan.
“Kalau untuk pengerjaan bisa mencapai dua bulan. Apalagi kalau tidak dikerjakan setiap hari lebih lama lagi selesainya. Motifnya ada bunga, daun, ayam, dan yang banyak dipesan itu motif ayam. Harganya tergantung, bisa ratusan kalau yang kecil. Dan untuk kain tirai seperti ini harganya bisa mencapai Rp 3 Juta,” kata Masna. (ism01)